Yoraisa Ghany Setiawan alumni SMAM10 GKB yang saat ini menjadi Mahasiswi semester awal Teknik Industri Universitas Airlangga (Unair) itu, mengakhiri puasa gelar Kota Pudak dalam ajang Raka Raki Jawa Timur yang digelar sejak 27 tahun lalu. Praktis tahun 2022 ini kali pertama wakil dari Gresik berhasil menyabet gelar juara.
Stigma masyarakat bahwa menjadi duta hanya bermodal wajah yang elok terpatahkan oleh Yoraisa. Putri dari pasangan Yan Setiawan dan Yetti Kurnia Indah ini sudah mencatatkan prestasi sejak SMA. Di antaranya, pada 2020 membawa pulang medali perak ajang internasional World Innovative Science Project Olympiad (WISPO).
Tidak hanya itu, dia juga menyabet juara Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) pada 2021. Yoraisa juga terpilih sebagai The Best Project Grup di Ajang The 5th Istanbul Youth Summit 2022.
Perjalanan Yoraisa menuju Raka Raki Jawa Timur 2022 tidak makan waktu yang singkat. Tahun 2021 setelah dirinya menjadi Yuk Gresik, Yoraisa terus bergerak untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat Gresik.
Salah satu yang dilakukan Yoraisa adalah BERAKSI (Bersih, dan Asri dengan Aksi). Lewat program ini, Yoraisa berupaya melakukan pembersihan pada destinasi wisata.
“Ini program saya dengan Cak Feri (Cak Gresik 2021). Selain itu, saya juga membuat program The untold story of Damarkurung . Lewat program ini saya ingin melestarikan salah satu budaya khas Kabupaten Gresik yaitu Damarkurung. Mungkin beberapa orang mengetahui bahwa Damarkurung itu iconnya Gresik, tetapi tidak banyak orang yang bagaimana sejarah Damarkurung dan apa esensinya,” terang Yoraisa, Sabtu (12/11/2022).
Menjadi Raki Jatim pertama asal Gresik tentu merupakan pencapaian yang membanggakan, namun pastinya memiliki tanggung jawab yang tidak ringan. Yoraisa sadar betul akan hal ini, namun dirinya menjalaninya dengan santai dan menikmati semua proses yang ada.
Menemukan ketertarikan dalam dunia public speaking sejak SMP, Yoraisa mengaku menikmati bisa menebar manfaat kepada sesama. Dengan satu kutipan yang ia pegang, yaitu ” You are writer of your own life story ” Yoraisa terus memaksimalkan apa yang bisa dia lakukan.
Capaian prestasi demi prestasi tidak membuat Yoraisa berhenti. Kedepan dirinya sudah mempersiapkan banyak hal untuk mengembangkan wisata Jawa Timur dan khususnya Kabupaten Gresik.
“Saat ini mempromosikan destinasi wisata semudah dengan mengupload dokumentasi wisata kita di Sosmed. Memang terlihat kecil, tapi ini sangat membantu membentuk awareness masyarakat terhadap tempat wisata itu,” jelasnya.
“Disinilah millenial mengambil peran. Bisa dengan promosi lewat media sosial, atau yang lebih bagus dengan masuk dalam komunitas yang berlandaskan lingkungan maupun manajerial tempat wisata. Dengan masuk dalam komunitas-komunitas tersebut, saya yakin _feel_nya nanti akan beda,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Kabupaten Gresik Hufan Nur Dhianto, memberikan apresiasi atas capaian prestasi Yoraisa.
“Ini adalah suatu prestasi besar, semenjak kita mengikuti ajang Raka-Raki Jawa Timur baru kali ini bisa meraih prestasi terbaik Juara 1. Semoga ini menjadi momentum bagi anak-anak muda untuk berprestasi di kancah yang lebih luas,” ujarnya.
Yoraisa adalah cerminan satu dari sekian banyak potensi anak muda yang dimiliki Gresik. Ia adalah bukti bahwa anak muda Gresik sangat mampu memaksimalkan potensi yang ada untuk meraih prestasi di kancah nasional bahkan internasional. (Tiko)