Warga Gresik dibikin heboh kemunculan gambar sesosok pria muda yang saat ini menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Gresik Fandi Ahmad Yani. Pria ini sekarang menjadi perbincangan publik di Gresik karena muncul wajahnya di beberapa baliho di jalan-jalan di Kabupaten Gresik.
Mengapa warga Gresik membicarakan sosok muda ini, tidak lain karena gambar ketua DPRD Kabupaten Gresik ini disinyalir muncul karena akan mengikuti kontestasi Pilkada di Kabupaten Gresik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemunculan gambar Yani dengan senyum yang khas menjadikan suhu politik di Gresik menjadi hangat, yang sebelumnya, sebelum pandemi covid 19 ini menjalar di Gresik suhu politik adem ayem saja.
Masyarakat tidak diberi pilihan apapun terkait Siapa calon pemimpinnya, belum ada satu pun yang berani memunculkan dirinya.
Namun pada saat awal pandemi muncul, seorang anak muda ada yang saat ini jabatannya sangat prestisius di Kabupaten Gresik menjadi ketua DPRD Kabupaten Gresik. Muncul dipermukaan.
Fandi Ahmad Yani menyapa warga Gresik tepat pada saat memasuki bulan puasa 1441 Hijriah bulan lalu. Dengan ukuran baliho 3 X 4 M dipasang di beberapa sudut kota di Gresik menyebabkan suhu politik mulai menghangat. Walau isinya hanya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa atas nama ketua DPRD Kabupaten Gresik
Kehadiran baliho-baliho ini dianggap sebagai sebuah gerakan awal untuk pencalonan dirinya maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
Pertanyaannya, Apakah Fandi Ahmad Yani ini benar-benar akan maju dalam kontestasi pilkada atau hanya sekedar cek sound saja.
Saya mencoba untuk membuka akses informasi kepada siapapun terkait dengan gerakan Fandi Ahmad Yani ini.
Usai dilantik sebagai ketua DPRD Kabupaten Gresik, Saya sempat ngobrol di rumahnya bersama dengan temen-temen wartawan lainnya, dan saya mencoba untuk berkomunikasi bertiga antara saya Fandi Ahmad Yani dan dan dr H Asluchul Alif Wakil Ketua DPRD Kab Gresik sekaligus ketua DPD Gerindra Kab Gresik terkait perkembangan perpolitikan di Gresik yang pada saat itu saya bertanya, Siapa sebenarnya yang pantas untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Gresik ini.
Saat itu saya tawarkan dua pilihan yang bolak-balik, Apakah Fandi Ahmad Yani dan dr H Asluchul Alif mau maju bersama untuk Gresik ke depan, keduanya menyatakan “saya sih siap-siap saja dan keduanya juga mengatakan secara ideologi kami tidak ada masalah” bahkan keduanya menyatakan “aku podo gurune” sehingga kalau Saya tawarkan Mas Yani jadi Bupati Apakah dokter Alif siap menjadi wakilnya atau sebaliknya dan keduanya menyatakan Saya tidak ada masalah sama sekali saya jadi wakil atau saya jadi Bupati untuk maju tidak ada masalah, karena keduanya sudah menganggap sebagai saudara.
Dalam perjalanannya waktu kedua pemuda ini berproses dalam ruang politik dan keduanya menemukan relasi politik untuk sama-sama belajar dalam dunia politik tersebut, karena keduanya adalah anak muda yang progresif yang masih punya wawasan sedang terkait dengan perpolitikan.
Namun kedua Pemuda potensial ini adalah pemuda-pemuda pembelajar, Dia sangat terbuka dengan informasi dan masukan-masukan yang diberikan oleh siapa saja yang bertemu dan memberikan masukan terkait dengan perpolitikan yang ada, dan itu adalah sifat anak muda zaman sekarang. Politikus millenial. Terbuka dan siap dikritik dan berani melakukan trobosan.
Para politikus muda yang saat ini menduduki kursi DPRD Kabupaten Gresik memang sangat berbeda, mereka sepertinya punya slogan yang sama “Pokoke Budal”. Hal ini bisa kita lihat saat mereka ditantang untuk hadir dalam pertemuan dengan masyarakat Gresik Selatan terkait dengan masalah banjir luapan kali lamong yang hingga kini masih belum bisa terselesaikan.
Para politikus muda ini ini berani menghadiri forum yang disiapkan oleh warga Gresik Selatan tersebut dan memberikan beberapa solusi yang dianggap menjadi solusi alternatif yang bisa dilakukan. Mereka membuka kran komunikasi di masyarakat dengan gaya mereka yang sedikit tidak formal namun punya tanggung jawab untuk menyelesaikannya.
Gerakan Yani untuk masuk pada kontestasi Pilkada Gresik 2020 ini ternyata tidak hanya sampai di situ. informasi yang saya dapat, beberapa Kyai melakukan komunikasi politik antar Kyai serta dengan Fandi Ahmad Yani. Yani juga menggunakan jaringan yang sudah dia bangun saat pemilihan legislatif kemarin dengan sandi “semut ijo” untuk melakukan komunikasi politik di kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Ada pertanyaan menarik di masyarakat, Apakah kemunculan Fandi Ahmad Yani ini Karena munculnya gambar pasangan M Qosim Wakil Bupati Gresik berpasangan dengan Asluchul Alif atau ada skenario politik yang lain.
Kemunculan Fandi Ahmad Yani memang fenomenal dalam kontestasi pilkada di Gresik ini, namun Apakah gerakan ini akan mengkristal menjadi gerakan untuk pencalonan sebagai bupati atau wakil bupati, saya kira prosesnya masih jauh, Lalu bagaimana dengan keharmonisan kedua anak muda ini apakah menjadi cerai-berai akibat perbedaan langkah dalam politik, ikuti tulisan saya pada edisi selanjutnya.
Penulis *Akhmad Sutikhon : Pemimpin redaksi kabargresik.com