Kabargresik.com – Prof. Dr Muhammad Syukri Salleh dari University Sains Malaysia memberikan orasi ilmiahnya di hadapan 191 wisudawan Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa di Gor PT Petrokimia Gresik Sabtu (18/11/2017).
Prof. Syukri Salleh menyampaikan ada tujuh prinsip dalam mengamalkan pengetahuan, diantaranya kita harus tasawuf (mensucikan diri) dari pandangan alam.
Kedua yaitu mengetahui posisi manusia adalah hamba Allah.
Ketiga yaitu mengetahui bahwa manusia adalah khalifah (sebagai pemimpin) di alam.
Keempat, bahwa setiap manusia itu akan melalui 3 alam, yaitu alam ruh, alam dunia dan alam akhirat.
“Sekarang di dunia, ya menuju akhirat,” kata Prof. Syukri Salleh, Sabtu (18/11/2017).
Prof. Syukri Salleh juga mengatakan mahsiswa yang telah wisuda yang sudah ada ilmu, ada iman, takwa, dan aklak, ada amalan.
“Itu juga tidak cukup. Tapi mahasiwa yang sudah wisuda, ada ilmu, ada iman, takwa, ada aklak, ada amal dan ilmu itu harus diperjuangkan diamalkan ke masyarakat,” imbuhnya.
Prof. Syukri Salleh juga mengingatkan tantangan wisudawan kedepannya yaitu menghadapi perkembangan teknologi informasi dan teknologi transporasi.
“Tantangan kedepan dunia globalisasi, zaman industri, adanya internet, karena tenaga kerja lebih murah digunakan menggunakan teknologi. Alat-alat elektronik itu lebih murah tidak sebanding dengan upah manusia. Maka mahasiswa harus pulang ke daerah mereka sendiri untuk mengembangkan pengetahuannya,” katanya.
Begitu juga disampaikan Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Ahmad Nawardi mengatakan bahwa tantangan wisudawan sekarang ini yaitu teknologi, ideologi garis keras dan pornografi serta pornoaksi.
“Tantangan sekarang itu mesin-mesin atau teknologi. Sebab mengurangi kinerja manusia, seperti mesin di mall, seperti mesin parkir, itu juga tantangan. Tantangan lainnya, banyak mahasiswa yang tidak mengetahui makna Pancasila. Tantangan lainnya yaitu, munculnya paham ideologi garis keras dan adanya pornografi serta pornografi yang marak di media sosial,” kata Nawardi kepada wisudawan.
Pada kesempatan wisuda kali ini Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa, A.Syifa’ul Qulub, S.Ag,M.EI juga menyampaikan dalam sambutannya “Persaingan yang terjadi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terasa kurang begitu sehat. Hal ini dapat digambarkan dengan masih adanya beberapa perguruan tinggi yang hanya memikirkan materi dengan merekrut mahasiswa sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas peningkatan kinerja pelayanan yang lebih baik terhadap mahasiswanya.” Terang Syifa’.
Kondisi seperti ini tentulah sangat memprihatinkan dunia akademik. Sebab, ketika selama menempuh pendidikannya mahasiswa tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan ytang memadai, otomatis hanya akan menghasilkan lulusan-lulusan sarjana yang tidak siap bertarung ditengah-tengah arus globalisasi.(Tik)