Wasiat Kiai Tar Agar Warga Pegiren Gresik Arsipkan Basa Giri

- Editorial Team

Sabtu, 2 Maret 2024 - 11:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GRESIK | NUGres – Almarhum almaghfurlah KH Muchtar Djamil memiliki perhatian tinggi terhadap kelestarian budaya Islam nusantara dan kearifan lokal Gresik. Hal itu dibuktikan melalui ceramah keagamaan yang kerap disampaikan.

Kiai Tar demikian warga Gresik menyebut, selalu membagikan kisah perjalanan para auliya’ dalam mauidhoh hasanahnya. Bahkan di mana pun kegiatan, apa pun tema acara yang menghadirkannya, seolah sudah menjadi pakem bagi Kiai Tar bila sajian dakwahnya menyelipkan pengetahuan sejarah Islam.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya kisah perjalanan para auliya’ semata, Kiai Tar juga memiliki referensi yang cukup luas mengenai dzuriyah serta jaringan santri atau pengikut para waliyullah. Khususnya, yang terhubung dengan Raden Ainul Yaqin atau Sunan Giri.

Kiai Tar merupakan Maestro Dakwah di Kabupaten Gresik. Nadanya yang kalem. Logatnya yang khas Gresikan. Juga kehadirannya di berbagai majelis pengajian umum di Kabupaten Gresik, membuat puluhan ribu orang hanyut dalam duka saat mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir pada 14 Maret 2022.

Ada wasiat atau pesan yang diawetkan. Wasiat ini juga didengar oleh NUGres. Beberapa pekan lalu bertemu dengan dua orang yang berbeda. Di waktu yang berbeda. Namun, keduanya berasal dari wilayah yang sama, Pegiren.

Pegiren sendiri merupakan istilah dari kawasan Giri. Meliputi desa atau kelurahan Kawisanyar, Sidomukti, Ngargosari, Giri, Klangonan hingga Sekarkurung.

Baca Juga :  Sinergi Lazisnu, GP Ansor dan Pemdes Tebuwung Dukun Gresik Santuni Yatim Piatu

Kendati dua informan NUGres itu kini berdomisili di tempat yang berbeda. Namun pengakuannya sama. Sama-sama pernah mendengar pesan Kiai Tar. Yakni permintaannya agar Basa Giri dihimpun dan ditulis.

“Dulu beliau (Kiai Tar) berpesan kalau bahasa Giri jaman dulu itu harus ditulis, ini agar dapat dipelajari oleh generasi selanjutnya,” kata Miftahul Huda warga Tlogojero, kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas, Gresik.

Hal seturut diungkap oleh H. Nanang. Ia sendiri mengaku sebagai warga Gresik yang tumbuh besar di Sekarkurung, Kecamatan Kebomas Gresik. Sambil menyeruput kopi di Bungah, ia berkisah tentang Tradisi Sya’banan di wilayah Pegiren. Selanjutnya, ia berkisah tentang sosok Kiai Tar.

Kiai Tar iku masiyo dak wong Giri, tapi pinter seru ngomong boso Giri. Jare Kiai Tar, boso Giri mbiyen iku ben wong jobo Giri dak paham,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kedua warga Pegiren ini pun sempat menyebutkan beberapa kosakata populer Basa Giri. Di antaranya;

  • Kindo : Kamu
  • Wedle’ : Saya
  • Siden : Lapar
  • Saden : Cantik
  • Wangoon : Keren, Luar biasa
  • Jalan-jalan: Uklam-uklam
Baca Juga :  MWCNU Dukun Gelar Lailatul Ijtima' dan Bimtek Sistem Informasi NU

Dalam penelusuran NUGres, Basa Giri memang masih sangat minim sekali jejak tulisnya. Bahasa itu hanya melekat dalam diri wong Giri. Khususnya pada generasi Baby Boomers, generasi X dan Y.

Hal ini berbanding terbalik dengan bahasa Gresikan yang mudah sekali ditemukan artikel bahkan terkodifikasi menjadi kamus istilah yang rapi.

Sedangkan, beberapa sumber yang menjelaskan kalau Basa Giri merupakan Basa Walikan. Yaitu, dengan membalik pengucapan dalam kalimat Basa Jawa. Ada juga yang bilang tidak sepenuhnya bahasa walikan.

Seiring berkembangnya zaman, generasi Giri saat ini dimungkinkan asing dengan Basa Giri. Bahasa lokal yang menjadi bagian dari simbol persatuan, keakraban interaksi dan kebanggaan warga Pegiren. Itulah mungkin almarhum Kiai Tar menitipkan pesan kepada warga Giri untuk menghimpun, menulis, dan mengarsipkan Basa Giri.

Sebagaimana diketahui, almarhum almaghfurlah KH Muchtar Djamil merupakan salah seorang Mustasyar PCNU Gresik masa khidmat 2021 – 2026.

Editor: Chidir Amirullah

sumber berita ini dari nugres.or.id

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Silaturrahmi dan Halal Bihalal SMA A Wahid Hasyim Angkatan 92 di Villa Zamrud Tretes
GP Ansor Gresik Anugerahkan Penghargaan kepada Banser Sepuh di Peringatan Harlah ke-91
Haul ke-4 KH Nadib, Kiai Ekonomi MWCNU Dukun, Dihadiri Ratusan Jamaah
Peringati Hari Kartini dan Hari Bumi, MI Alkarimi Tebuwung Gelar Kirab dan Tanam Pohon Matoa
Latgab Banser Sidayu Semarakkan Harlah ke-91 GP Ansor: Perkuat Ilmu dan Komando
MA Alkarimi Gresik Gelar Pelatihan K3 Dasar untuk Siswa Kelas Akhir
Klinik Annahdlah Dukun Gelar Pemeriksaan Rutin Prolanis dan Pap Smear
IKAPETE Gresik Sebut Alumni sebagai “Santri Non Aktif”, Siap Kembali Mengaji di Tebuireng
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 13:31 WIB

Silaturrahmi dan Halal Bihalal SMA A Wahid Hasyim Angkatan 92 di Villa Zamrud Tretes

Minggu, 27 April 2025 - 22:57 WIB

GP Ansor Gresik Anugerahkan Penghargaan kepada Banser Sepuh di Peringatan Harlah ke-91

Kamis, 24 April 2025 - 17:15 WIB

Haul ke-4 KH Nadib, Kiai Ekonomi MWCNU Dukun, Dihadiri Ratusan Jamaah

Selasa, 22 April 2025 - 15:57 WIB

Peringati Hari Kartini dan Hari Bumi, MI Alkarimi Tebuwung Gelar Kirab dan Tanam Pohon Matoa

Jumat, 18 April 2025 - 18:08 WIB

Latgab Banser Sidayu Semarakkan Harlah ke-91 GP Ansor: Perkuat Ilmu dan Komando

Berita Terbaru