Kabargresik.com – Jika anda menemui warung yang bernuansa warna biru dengan menjual kopi khas Gresik mungkin penjualnya adalah warga desa Sekargadung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
Di desa yang berbatasan langsung dengan bengawan solo tersebut memang banyak warga yang menggantungkan hidup dengan berbisnis warung kopi. Terhitung, sebanyak 275 warga melakoni bisnis warung kopi yang tersebar di berbagai kota antara lain Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.
“Disini warga yang melakoni bisnis kopi ada 275, itu belum terhitung jasa penggorengan kopinya. Disini banyak juga yang menawarkan jasa penggorengan kopi, sebab kopi khas Sekargadung itu pemiliknya memilih sendiri kopi dan digorengnya pun tidak semua orang bisa” kata Aqson Achmadi, Ketua Paguyuban Pengusaha Kopi desa Sekargadung.
Selain rasa kopi yang khas, ciri-ciri warung yang pemiliknya warga Sekargadung Dukun adalah nuansa cat berwarna biru. Tak hanya itu, tata letaknya pun memiliki ciri khas tersendiri. Seperti penataan tempat duduk yang unik.
“jika anda ke kota-kota besar seperti Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Surabaya kalau warungnya bernuansa biru rata-rata mesti orang sini (Sekargadung). Ciri khas lain adalah rasa kopi yang enak dan racikannya pas. Selain itu ada ciri khas tata letak yang unik” sambungnya.
Tak hanya memikirkan soal bisnis, paguyuban pengusaha warung kopi Sekargadung juga menyediakan kotak infaq yang tersebar di warung tempat warga berbisnis warung kopi. Infaq tersebut akan dikumpulkan untuk kegiatan sosial seperti pembinaan anak yatim, santunan warga kurang mampu serta membiayai Taman Pendidikan Al-quran.
“Lah, ciri lain ya itu kalau ada kotak amal yang ada tulisan infaq yang mengatasnamakan pengusaha warung kopi Sekargadung, maka sudah dipastikan orang sini” tukasnya.
Aqson menjelaskan, adanya kotak infaq tersebut merupakan ladang amal bagi usaha bisnis warung kopi desa Sekargadung. Bahkan pada tahun 2016, dari infaq hasil kotak amal pengusaha warung kopi Sekargadung yang ditebar di warung kopi tempanya bekerja, paguyuban itu berhasil mendapatkan dana Rp. 30.000.000.
“Tahun kemarin saja dapat tiga puluh juta. Itu dari kotak amal yang disediakan paguyuban untuk infaq. Hasilnya kami gunakan untuk kegiatan sosial seperti santunan yatim piatu dan bantuan untuk biaya pendidikan TPA” lanjutnya
Tak hanya sampai disini, pihak paguyuban pengusaha warung kopi Sekargadung Dukun akan berinovasi untuk mensejahterakan sesama. Sehingga selain bisnis bisa maju, bisnis warung kopi bisa berkah untuk masyarakat sekitar.
“kami juga memberdayakan warga yang tidak berbisnis warung kopi. Misalnya, penggerak PKK desa membuat produk yang nantinya dijual di warung seperti kacang, kerupuk serta jajanan lain” tutup pria yang juga kepala desa Sekargadung Dukun Gresik itu. (Akmal/k1)