Kabargresik _Puluhan Warga Desa Sidorukun, Kecamatan Manyar Gresik yang tergabung dalam Ukhuwah Petani Tambak (Upertam) berunjuk rasa di kawasan Proyek Pelabuhan Internasional, Kali mireng, Gresik, Rabu Siang (2/4/2014). Adu mulut antara pengunjuk rasa dengan Humas Pelabuhan tak terhindarkan, ketika pengunjuk rasa meminta pembangunan gorong-gorong dihentikan seketika.
Setelah rampung melakukan kerja bakti membangun lahan parkir di sekitar jembatan kalimireng sekitar pukul 09.30 WIB, puluhan warga asal Desa Sidorukun Kecamatan Manyar, Gresik langsung meluruk ke Kantor Proyek Pembangunan Pelabuhan Internasional Kalimireng Manyar Gresik.
Pengunjuk rasa yang merupakan petani tambak itu, menuntut agar pembangunan gorong-gorong dihentikan segera karena air masuk ke tambak warga. Warga resah, keberadaan pembangunan gorong-gorong dengan memasang Box-Culvert itu, membuat tambak warga digenangi air dari bengawan solo.
“Sampean tahu debit air menggenangi tambak kami pak, kalau air sungai pasang tambah bagaimana, bisa banjir tambak kami” ucap H. Najib dengan nada menuntut kepada Bambang Adi Pranoto, Humas Pelabuhan Internasional Kali Mireng.
Bahkan, saat terjadi perundingan antara Pengurus Upertam dengan Humas Pelabuhan Internasional Kalimireng itu warga yang sempat kalap menyodorkan Mic terlalu keras kepada Bambang, hingga hampir mengenai mukanya, “Tolonglah sopan sedikit, kita ini bermusyawarah,” Kata Bambang, sambil meredam emosi.
Setelah berdebat hampir setengah jam, akhirnya Bambang meminta waktu kepada Petambak. Ia berjanji akan melakukan pembongkaran gorong-gorong. “Saya minta waktunya, akan segera kita lakukan apa yang dikehendaki sampean,” Pungkasnya (Chidir)
Editor: sutikhon