Warga Muhammadiyah harus menghitung dengan cermat kepada siapa dukungan suara pada Pemilu legislatif mendatang, karena bila salah, bisa menghilangkan keterwakilan Muhammadiyah di parlemen dan sangat merugikan.
“Monggo siapapun yang berkompetisi di legislatif silahkan bermain dengan baik. Dukunglah yang bapak ibu yakini akan mendapatkan suara yang bisa mengantarkan duduk di parlemen sebagai wakil kita, dukunglah secara pribadi bukan atas nama organisasi”
Demikian pernyataan Prof Biyanto sekretaris pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dalam tausiyah pengukuhan majelis lembaga dan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se Kecamatan Sidayu. Di aula SMA Muhammadiyah 4 Sidayu, Ahad (19/11/2023).
Hal yang sama juga berlaku untuk pemilihan Bupati walikota dan gubernur yang akan berlangsung pada tahun yang sama.
“Di salah satu kabupaten di Jawa Timur pernah ada pimpinan daerah Muhammadiyah yang terang-terangan mendukung salah satu calon bupati dan yang didukung ternyata kalah, maka efek negatif yang diterima Muhammadiyah sangatlah besar, beberapa AUM mengalami kesulitan izin dan tenaga hingga AUM yang berbentuk rumah sakit terpaksa dijual, sehingga ini menjadi pelajaran kita bersama untuk tidak memberikan dukungan secara organisasi kepada siapapun. Kita akan menjaga jarak yang sama.” Jelas Biyanto.
Terkait personil pimpinan maupun warga Muhammadiyah secara pribadi silahkan untuk menyalurkan aspirasinya, namun secara organisasi Muhammadiyah tetap pada pendiriannya menjadi organisasi kemasyarakatan yang tidak kemana-mana dalam urusan politik praktis. (Tik)