Kabargresik.com – Dugaan pengerjaan proyek penanaman pipa gas milik pertamina disepanjang jalan Desa Kedanyang hingga Banjarsari dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai aturan. Warga desa Kedanyang Kebomas melakukan aksi unjuk rasa, mereka menuntut pihak proyek untuk menghentikan kegiatan tersebut.
Sembari membentangkan poster bertuliskan “Hentikan Proyek Pipanisasi Tak Berizin (Bodong)”. Ratusan warga tersebut juga menuntut fasilitas berupa jalan yang biasa dilewati dikembalikan seperti semula
“Kami disini hanya menfasilitasi warga masyarakat. Dimana apa yang di janjikan pihak proyek hingga saat ini belum juga terealisasi. Serta terkait aksi demo warga menuntut itu sah-sah saja dan memang itu faktanya.” Ujar Novan salah saty orator Senin (12/06)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Masyarakat menilai, pengerjaan proyek pemasangan pipa gas tersebut terkesan asal-asalan. Sebab, kondisi saat ini tidak sesuai apa yang dijanjikan pihak proyek sewaktu sosialisasi sebelum pemasangan pipa gas tersebut.
Pihak proyek berjanji. Saat pemasangan pipa gas akan dilakukan ditepi jalan tapi hal tersebut tidak dilakukan dan pihak proyek menanam pipa gas di tengah jalan. Tidak sampai disitu, setelah pemasangan pipa pun pihak proyej menutup dengan batu kapur bekas galian bukan dari pasir dan batu (Sirtu).
“Pada waktu itu pihak proyek menyampaikan penanaman pipa akan ditanam ditepi jalan. kenyataanya tidak, pipa malah di tanam di tengah jalan dan itupun terkesan asal asalan. cara menutupun hanya memakai tanah bekas galian, kan gak bagus dan itu sangat membahayakan masyarakat di sekitar” ujar Nur Arifin warga lainnya saat berorasi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pihak proyek penanaman pipa gas Pertamina area Jalan Desa Kedanyang hingga Desa Banjarsari mengganggu aktivitas warga. Selain harus memutar lebih jauh, sejumlah warung di bongkar dan pohon jati milik warga sekitar juga ditebang untuk proyek tersebut.
Sementara itu Muksin, salah satu pewakilan dari proyek tersebut saat di konfirmasi mengaku belum bisa menjelaskan baik tekait pemasangan pipa yang diduga tidak sesuai aturan. Ia mengaku, awal maupun terkait kompensasi warga pihaknya belum bisa menjelaskan.
“Pemasalahan ini kami mengakuhi memang agak lama, dan nanti kita akan jelaskan semua. Soalnya disni kita hanya terima lahan, lahan kita kerjakan itu saja. Karena ini urusan teknis,” Pungkas Muksin saat dikonfermasi. (Akmal/j1)