Kabargresik_ Beberapa lahan sawah di Balongpanggang memang terkena banjir, namun masih ada areal sawah yang terselamatkan, dan kini petani bersama Bupati melakukan panen raya.
Disela acara Sambungrasa yang berlangsung di Desa Wonorejo Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik, Bupati Gresik pada Selasa (8/3/2016). Sambari Halim Radianto memulai panen raya padi. Panen yang dilakukan Sambari ini sebagai awal dimulainya panen raya pada areal padi seluas 72 hektar untuk seluruh Wilayah Desa Wonorejo.
Dalam keterangannya, Bupati merasa bangga di era industrialisasi yang mana Gresik sudah di plot sebagai daerah industry, ternyata areal padi masih tetap tinggi dan bahkan meningkat. “Luas areal padi yang pada tahun 2015 mencapai 67.197 hektar. Pada tahun 2016 ini sudah diproyeksikan areal padi mencapai 67.900 hektar” katanya.
Bupati berpesan kepada Labat Wibowo kepala Bapeluh Gresik, agar terus mencari lahan lahan tidur, atau lahan kering untuk diolah dan ditanami. “Setidaknya lahan itu bisa ditanami polowijo dan ketela pohon” katanya. “Utamanya lahan yang punya ketebalan kesuburan sampai 40 cm, tentu lahan itu bisa diolah” ujarnya menstimulasi para Penyuluh Pertanian yang tergabung dalam Bapeluh Gresik.
Meski banyak pabrik-pabrik, ternyata produksi padi di Gresik masih tetap tinggi. “Produksi padi di Gresik mencapai 402 ribu ton gabah kering giling. Ini merupakan bukti bahwa Gresik masih tetap surplus” kata Sambari bangga. Sambari berharap kepada Kapala Sub divre Dolog Surabaya Utara, Suharto Jabbar yang hadir pada acara tersebut untuk mendirikan gudang di tiap kecamatan agar hasil padi petani bisa terbeli.
Sementara Kepala Bapeluh Gresik Labat Wibowo melalui kabag Humas Suyono mengatakan, “Sesuai perhitungan, petani desa Wonorejo ini akan untung sekitar 10 juta rupiah setiap hektar. Hal ini kami asumsikan setiap hektar menghasilkan gabah kering panen sebesar 8 ton. Harga gabah kering panen mancapai 3500 rupiah per kilogram” ujar Labat. (Tik/k1)