Kabargresik.com – Ribuan santri di Kabupaten Gresik melakukan upacara memperingati hari santri yang jatuh pada 22 Oktober 2016 di halaman lapangan desa Suci Kabupaten Gresik.
Wakil Bupati Gresik M. Qosim ikut hadir dan menjadi komandan inspektur upacara peringati hari santri itu. Ia mengemukakan upacara ini sebagai salah satu bentuk sikap menghargai jasa para pahlawan. Banyak para santri saat perang kemerdekaan rela berjuang dengan para kiai melawan penjajah.
“Santri adalah komponen masyarakat yang memiliki perjuangan sejarah menegakkan kemerdekaan. Santri punyak hak hari santri,” katanya seletah kegitan itu
Moh. Qosim mengatakan sangat mendukung keputusan Presiden soal hari santri. Ia mengingatkan tentang fatwa Resolusi Jihad yang dicetuskan para kiai untuk mengusir penjajah. Dari fakta tersebut, ternyata cukup ampuh menggerakkan para santri, berjuang bersama dengan tentara mengusir para penjajah.
“Hari ini 71 tahun lalu, bangsa indonesia mengalami peristiwa yang pelik. Pemicu utamanya adalah resolusi jihad, Resolusi jihad NU adalah perintah lurus, dimana melawan sekutu dan membela tanah air adalah perintah wajib,” kata wabup Gresik
“Hari kita aplikasikan resolusi jihad dengan Jihad melawan radikalisme, yang bertentangan degan pancasila. Kita buktikan Islam yang ramah, bukan Islam marah. Islam yang merangkul bukan Islam yang memukul,” tambahnya
Ia berharap dengan peringatan hari santri ini, semua kalangan bisa memaknai dengan positif. Ia pun juga berharap, para santri bisa mengisi hari santri, dengan menjadi santri lebih baik serta cerdas, dan memahami teknologi informasi. Qosim juga peringati menyampaikan dalam sambutanya, bahaya terhadap narkoba jika para pengguna memakainya.
Kegiatan upacara itu diikuti para santri baik putra ataupun putri di halaman lapangan suci tersebut, sekitar 3.000 santri. Para santri mengenakan seragam pondok, santri putri mengenakan baju panjang dan rok panjang, sementara santri putra mengenakan seragam khas santri putra berupa baju koko dan sarung.
Peserta upacara terdiri dari, santri pondok Mamba’us Sholihin, Darutaqwa dan pondok-pondok seluruh Gresik yang juga sangat antusias hadiri peringati upacara hari santri tersebut. Upacara berjalan lancar, namun banyak juga peserta putri yang tiba-tiba pingsan dan harus digotong oleh panitia upacara itu. (Aam/k1).