kabargresik.com Upacara peringatan Hari sumpah pemuda 28 Oktober diperingati lebih awal oleh siswa-siswi SLB kemala Bhayangkari dua Gresik. Minggu (27/10/2019).
Upacara diikuti 61 siswa difabel, seperti tuna grahita, tuna rungu/wicara dan tuna netra yang tampak khidmat mengikuti jalannya upacara. Hadir sebagai inspektur upacara Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani.
Upacara yang dilakukan pada sore hari ini memang istimewa disamping pelaksanaannya yang maju sehari, upacara bendera ini juga dilakukan dengan bahasa isyarat. Saat pembacaan teks Pancasila dan Sumpah Pemuda, mereka turut serta mengikuti dengan bahasa isyarat. Begitu pula saat pengibaran bendera merah putih, mereka juga menggunakan bahasa isyarat.
“Saya terenyuh bisa ikut upacara bareng adik-adik difabel. Kami berharap mereka bisa merasakan semangat Sumpah Pemuda. Dan semoga nantinya mereka memiliki masa depan yang cerah,” ungkap Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani, seusai upacara.
Pria yang akrab disapa Gus Yani ini mengajak semua siswa untuk menjadikan momentum peringatan Sumpah Pemuda sebagai ajang berkarya.
“Mari bersama-sama membangun Gresik sesuai dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki,” ucapnya.
Usai melaksanakan upacara ketua DPRD Kab Gresik memberikan hadiah kepada seluruh peserta upacara. Hadiah berupa tas dan perlengkapan sekolah lainnya.
Kepala SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik Dede Idawati mengatakan, pihak sekolah berharap agar para siswa difabel diberikan peluang yang sama dengan lainnya.
“Kami mengajarkan siswa berbagai keterampilan agar bisa hidup mandiri,” kata Dede.
Menurutnya, hasil produk siswa difabel dijamin tak kalah saing dipasaran. Bahkan, beberapa daerah seperti Bandung, Bogor, hingga Kalimantan sudah sering membeli.
“Kami berharap agar diberikan tempat pengembangan untuk siswa. Salah satunya dengan workshop atau tempat jualan untuk memasarkan produk siswa,” harapnya. (Tiko)