UNILA Libatkan MDMC Wilayah Lampung dalam Mitigasi Pasca-Bencana

- Editorial Team

Selasa, 22 Oktober 2024 - 12:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto : dok MDMC Wilayah Lampung

Lampung Selatan – Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung atau dikenal dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Wilayah Lampung terlibat pada keegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Institusi Universitas Lampung pada Sabtu (19/10/24) di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (UNILA) sebagai upaya peningkatan kapasitas pembangunan Desa berbasis Mitigasi Pasca-Bencana Masyarakat Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan dalam mendukung pencapaian SDGs Desa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengabdian tersebut dilakukan oleh Dosen FISIP UNILA Dedy Hermawan, Moh. Nizar dan Astiwi Inayah. Dan dalam kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Irfan Lazuardi dari ISKINDO (Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia) dan Tri Priyo Saputro MDMC Wilayah Lampung.

Dalam kegiatan ini peserta  terdiri dari kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalianda, Pemuda Desa Kunjir, dan Warga Desa. Sebagai info, Desa Kunjir, pada tahun 2018 merupakan salah satu desa yang terdampak tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Menurut Moh. Nizar, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara perguruan tinggi dengan lembaga luar yang dipandang lebih expert baik secara pemahaman dan praktik di lapangan terkait mitigasi bencana. Dengan begitu, peserta akan memiliki pemahaman yang luas tentang kegiatan mitigasi bencana. Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan, dan juga terdapat gunung-gunung yang aktif  maka pengetahuan tentang kebencanaan tidak dapat diabaikan.

Baca Juga :  Bubur Harisah Menjadi Menu Istimewa Setelah Idul Qurban
UNILA Libatkan MDMC Wilayah Lampung dalam Mitigasi Pasca-Bencana CirebonMU
foto : dok MDMC Wilayah Lampung

Irfan Lazuardi menyampaikan beberapa hal penting terkait mitigasi bencana, seperti manajemen bencana, penanggulangan bencana, kesiapsiagaan dan mitigasi. “Yang paling penting adalah pendidikan kebencanaan, seperti halnya di Jepang itu rata-rata dilakukan di sekolah, dan di Indonesia pendidikan mengenai bencana harusnya masuk kurikulum, karena ini hubungannya dengan nyawa,” ujarnya.

Untuk daerah yang pernah terdampak bencana harus memiliki peta bencana selain hazard, jalur evakuasi, titik kumpul, dan break water. “Terlihat di desa kunjir ini belum tersedia hazard, atau malah sudah tersedia hazard tetapi warga tidak tahu. Dan jika belum tersedia hazard, masing-masing rumah dapat membuat kentongan untuk tanda bilamana nanti terjadi bencana, atau bisa juga digunakan masyarakat sebagai simulasi bencana,” tambah Irfan.

Tri Priyo Saputro dalam paparannya juga menjelaskan mengenai pentingnya kesiapsiagaan, terutama dalam mengkontrol kepanikan dengan edukasi dan simulasi bencana. “Panik saat bencana itu dapat mengakibatkan hal baik dan buruk, seperti saat panik yang tadinya kita tidak bisa melompati pagar yang tingginya 3 meter menjadi bisa, dan panik saat bencana dapat membuat kita yang tadinya tahu cara membuka pintu saat di dalam rumah menjadi tidak bisa membuka pintu sehingga saat bencana terkurung dalam rumah,” jelasnya.

Simulasi sangat dibutuhkan masyarakat dan baik dilakukan rutin satu atau tiga bulan sekali, agar saat bencana tidak menimulkan dampak yang lebih besar dan meminimalisir adanya korban. “Sebelum mengadakannya simulasi bencana, terlebih dahulu desa memanfaatkan karang taruna atau pemuda desa untuk menjadi relawan kebancaan. Anak Muda akan lebih mudah dan dekat pada pemahaman kebencanaan dan mampu memanfaatkan teknologi baik yang tradisional ataupun modern, seperti halnya yang tradisional itu kentongan, dan yang modern media sosial whatsapp dan dapat memahami aplikasi BMKG,” tambah Priyo.

Baca Juga :  Cosplay Pahlawan secara Online Meriahkan Perayaan Puncak Topik di TK Aisyiyah 5 Bungah

Selain paparan materi, Tri Priyo Saputro memberikan simulasi saat terjadi bencana gempa, seperti berlindung dibawah meja, jangan berlindung di dalam lemari, memanfaatkan barang sebagai alat perlindungan diri dari runtuhan yang dapat melindungi kepala dan leher. Ia juga menyampaikan terkait pintu rumah warga yang masih belum sesuai, yang seharusnya membuka pintu itu mengarah keluar, tapi pintu rumah warga membukanya masih mengarah kedalam.

Edukasi kebencanaan tidak dapat dilakukan hanya satu kali dalam setahun, namun harus rutin dengan pola dan fokus pada bidang materi secara berjenjang, kemudian tindak lanjutnya adalah pengaplikasian dengan simulasi bencana. Edukasi Pengurangan Risiko Bencana merupakan salah satu upaya untuk memitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat memantik peserta untuk mengimplementasikan ilmu yang di dapat kepada masyarakat secara luas khususnya di Desa Kunjir.(CM)

Kontributor : Tri Priyo Saputro – MDMC Wilayah Lampung

sumber berita dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”
Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil”, Kenalkan Sains dan Kreativitas pada Anak TK
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H
SPEMUPAT Jalin Silahturahmi melalui Darlingku
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H
Bersamaan, Kepala dan Waka SD Almadany Raih Gelar Magister
Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah Antusias Kenali UMKM Lewat Kegiatan P5RA
Kak Tatik Respati dan Boneka Tole Hibur Santri TPQ At Taqwa dengan Dongeng Isra Miraj
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 01:40 WIB

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Senin, 3 Februari 2025 - 16:39 WIB

Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil”, Kenalkan Sains dan Kreativitas pada Anak TK

Minggu, 2 Februari 2025 - 22:37 WIB

SPEMUPAT Jalin Silahturahmi melalui Darlingku

Minggu, 2 Februari 2025 - 13:36 WIB

SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H

Minggu, 2 Februari 2025 - 04:35 WIB

Bersamaan, Kepala dan Waka SD Almadany Raih Gelar Magister

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Selasa, 4 Feb 2025 - 01:40 WIB