Kabargresik.com_Ultras Gresik, sebutan untuk suporter sepakbola di kabupaten Gresik hari ini tepat berusia 18 tahun. Sebuah pesta anniversary pun digelar secara meriah, yang dipusatkan di Lapangan Desa Metatu, Benjeng Gresik, Minggu (05/11/2017).
Salah satu pendiri Ultras Gresik, H. Mulyadi mengaku jika di usianya yang ke-18 ini, Ultras Gresik telah menjelma sebagai jati diri warga masyarakat Gresik. Pria yang akrab disapa Kaji Mul ini berharap, agar Ultras Gresik akan terus menjadi lebih baik daribtahun-tahun sebelumnya.
“Ultras Gresik saya rasa kita sudah mulai membangun jati diri warga Gresik dari berbagai pelosok zona Utara Selatan dan Pantura sudah mulai menyatu dengan kami. Insyaallah kedepannya akan bisa lebih baik,” ujar H. Mulyadi kepada kabargresik.com
Sayang, ditengah kegembiraan hari jadinya ke-18, Ultras Gresik justru mendapat kado pahit dengan terdegradasinya Persegres Gresik United dari kompetisi sepakbola kasta tertinggi tanah air.
Menanggapi hal ini ketua umum Ultras Mania, Muharrom mengaku jika dirinya dan para suporter bakal tetap memberi suport tim Persegres di Liga 2. Namun tentunya dengan catatan adanya perbaikan secara menyeluruh di tubuh manajemen tim Kebo Giras.
“Kita tetap suport tapi dengan catatan ada perbaikan dari manajemen. Kita ada rencana komunikasi dengan manajemen untuk menanyakan kelanjutan tim,” terang Muharrom.
“Ada niat gak untuk memperbaiki tim ini kedepannya. Kalo merasa masih mampu dan bisa kita tetap suport tapi klo menyatakan tidak mampu ya sudah kita ambil langkah enaknya bagaimana,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Moch. Qosim meminta para Ultras Mania untuk bersabar karena selama ini prestasi sepakbola gresik jeblok. Meski begitu Qosim meminta Ultras Mania tak saling menyalahkan.
“Saya mewakili pak Sambari menyampaikan permohonan maaf belum bisa mengantarkan sepakbola dengan prestasi yang lebih bagus. Tapi kita akan terus berusaha melibatkan berbagai macam instansi terkait,” ungkap Qosim. (Efendi).