Kabargresik_ Badan Lingkungan Hidup (BLH) melakukan uji Emisi Kendaraan bermotor, Senin (8/6/2015) dilaksanakan di halaman kantor Bupati Gresik.
Menurut Kabag Humas Pemda Gresik Suyono, BLH mentargetkan 250 kendaraan roda 4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ada kenaikan kalau pada tahun lalu hanya 230 kendaraan, seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor maka uji emisi ini kami tingkatkan menjadi 250 kendaraan” ujarnya Suyono disela pelaksanaan uji emisi.
Dibanding tahun sebelumnya, pada uji emisi kali ini tampak terlihat ada peningkatan kwalitas perbaikan dan adanya penurunan jumlah kendaraan yang tidak lolos uji.
“Kalau dulu masih banyak kendaraan yang tidak lolos atau hasil uji emisinya buruk. Pagi ini dari 50 kendaraan yang sudah berhasil kami uji semuanya lolos uji dan baik gas buangnya” katanya.
”Tahun sebelumnya ada sekitar 30 kendaraan yang tidak lolos uji emisi” tambahnya.
Pada pemeriksaan uji emisi kali ini BLH Gresik menjaring semua kendaraan Dinas berplat merah ataupun kendaraan berplat hitam yang masuk di area Lingkungan kantor Bupati Gresik.
Pemeriksaan dilakukan pada kendaraan roda 4 baik yang ber BBM Premium maupun solar. “Parameternya berbeda antara kendaraan premium dan solar serta tahun pembuatannya juga ikut berpengaruh dalam menentukan pemeriksaan” katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumarno mengatakan, uji emisi yang bekerjasama dengan salah satu dealer otomotif terkemuka di Gresik ini BLH hanya memerikasa 2 (dua) unsur dalam gas buang kendaraan bermotor yaitu Carbonmonoksida (CO) dan Hydro Carbon (HC).
“Untuk di Gresik kami hanya memeriksa 2 unsur tersebut yang paling penting, karena kedua unsur tersebut yang berpotensi terhadap pencemaran lingkungan ” ungkap Sumarno.
Masih menurut Sumarno, hanya pemeriksaan uji emisi CO dan HC saja yang lazim digunakan di Indonesia. Kalau mau lengkap dan menyeluruh pemeriksaan dilakukan pada kandungan unsur senyawa hidrokarbon (HC), karbonmonoksida (CO), karbondioksida(CO2), oksigen (O2) dan senyawa nitrogenoksida (Nox).
“Itu membutuhkan waktu dan alat yang lebih lengkap dan di Indonesia hal itu jarang digunakan” ujarnya menjelaskan. (sdm)
Editor: zumrotus