Tujuh Wasiat Nabi : Mulai dari Jiwa Sosial Hingga Amal

- Editorial Team

Rabu, 6 Maret 2024 - 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu– dan menjadi salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim serta dipilih oleh Imam al-Nawawi dalam kitabnya yang populer sebagai “Arba’in Nawawi”.

Pada pembahasan ini, hadits yang cukup panjang ini diterjemahkan setiap kalimat agar lebih mudah dipahami.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ     :

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu– berkata, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda :

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ

Wasiat Pertama

Barangsiapa yang melepaskan salah satu dari kesulitan-kesulitan (meringankan beban) dunia seorang mukmin lain, maka Allah akan melepaskan salah satu dari kesulitan-kesulitannya di hari kiamat.

وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ

Wasiat Kedua

Dan barangsiapa yang mempermudah urusan orang lain yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkan urusanya di dunia dan akhirat.

Baca Juga :  Semen Indonesia Salurkan CSR untuk Perguruan Muhammadiyah Benjeng

 وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ

Wasiat Ketiga

Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.

 وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ

Wasiat Keempat

Dan Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama orang itu menolong saudaranya.

 وَمَنْ سَلَكَ طَريقَاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ

Wasiat Kelima

Dan barangsiapa yang menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.

 وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيتَدَارَسُوْنَهَ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ،

Wasiat Keenam

Dan tidaklah sekelompok orang (kaum) berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) dimana mereka membaca Al-Qur’an, dan saling mempelajarinya (mendiskusikannya) kecuali turun kepada mereka rasa tenang dan diliputi dengan rahmat dan dinaungi para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan para makhluk di sisi-Nya.

 وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بهِ نَسَبُهُ .رَوَاهُ مُسْلِمٌ بِهَذَا اللَّفْظِ.

Baca Juga :  Peringatan Isra’ Mi’raj di Perguruan Muhammadiyah Cerme: Menguatkan Kebersamaan dan Cinta pada Nabi

Wasiat Ketujuh

Barangsiapa yang lambat dalam beramal, garis nasab (keluarganya) tidak dapat membantunya. Diriwayatkan oleh Muslim dengan lafadz seperti ini.

Penjelasan Singkat

Wasiat pertama hingga keempat bernilai perbuatan baik yang sifatnya sosial, antara satu orang dengan orang lain. Amalan ini membuat seorang muslim mulia di sisi Allah dan sesama manusia.

Wasiat kelima dan keenam merupakan keutamaan menuntut ilmu, termasuk kegiatan yang berkaitan dengannya : belajar, diskusi dan berbagi wawasan. Sekalipun bertujuan mengembangkan keilmuan personal, amalan ini masih berkaitan dengan sosial yang bernilai intelektual.

Menuntut ilmu sekalipun tampaknya amal yang sifatnya personal, pada prakteknya mempelajari ilmu tetap membutuhkan orang lain untuk konsultasi dan diskusi. Maka dalam mempelajari ilmu tetap ada interaksi sosial dan berbagi ilmu, wawasan, dan menambah pemahaman baru.

Sedangkan wasiat ketujuh atau terakhir adalah perlunya seorang muslim untuk bergegas dalam beramal baik dan tidak bermalas-malasan. Baik amalan itu personal atau sosial seperti wasiat-wasiat sebelumnya.





Sumber berita ini dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”
Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil”, Kenalkan Sains dan Kreativitas pada Anak TK
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H
SPEMUPAT Jalin Silahturahmi melalui Darlingku
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H
Bersamaan, Kepala dan Waka SD Almadany Raih Gelar Magister
Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah Antusias Kenali UMKM Lewat Kegiatan P5RA
Kak Tatik Respati dan Boneka Tole Hibur Santri TPQ At Taqwa dengan Dongeng Isra Miraj
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 01:40 WIB

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Senin, 3 Februari 2025 - 16:39 WIB

Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil”, Kenalkan Sains dan Kreativitas pada Anak TK

Minggu, 2 Februari 2025 - 22:37 WIB

SPEMUPAT Jalin Silahturahmi melalui Darlingku

Minggu, 2 Februari 2025 - 13:36 WIB

SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H

Minggu, 2 Februari 2025 - 04:35 WIB

Bersamaan, Kepala dan Waka SD Almadany Raih Gelar Magister

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Selasa, 4 Feb 2025 - 01:40 WIB