Tradisi Dokaran di Gresik Masih Bertahan, Meski Sepi Penumpang

- Editorial Team

Selasa, 8 April 2025 - 13:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi dokaran, naik delman atau dokar keliling kota, masih menjadi daya tarik khas di Gresik saat Lebaran Ketupat. Meskipun jumlah penumpang terus menurun dari tahun ke tahun, sejumlah kusir tetap setia menjalankan tradisi ini demi menjaga warisan budaya leluhur.

Dokar merupakan transportasi tradisional beroda tiga yang ditarik kuda. Kendaraan ini biasa ditemukan di sekitar kompleks makam Sunan Giri, Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik, untuk mengangkut peziarah dari tempat parkir menuju makam.

Namun, suasana berbeda tampak setiap perayaan hari raya ketujuh atau Lebaran Ketupat. Para kusir dokar turun ke kawasan Alun-alun Gresik dan mangkal di beberapa sudut kota untuk melayani warga yang ingin menikmati suasana lebaran dengan naik dokar, dalam tradisi yang disebut dokaran.

“Tradisi dokaran ini sudah ada sejak lama. Warga Gresik, khususnya anak-anak dan keluarga, selalu menantikannya setiap Lebaran Ketupat,” ujar Slamet, salah satu kusir dokar asal Kebomas, Senin (7/4/2025).

Sayangnya, antusiasme warga terhadap tradisi ini kian menurun. Slamet mengaku pendapatannya dari mengangkut penumpang dokaran tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

“Tidak seramai biasanya, tiap tahun menurun. Namun, berapapun hasilnya harus disyukuri,” ungkapnya.

Tarif untuk menikmati naik dokar selama dokaran bervariasi, tergantung rute yang ditempuh.

“Tarif untuk sekali putar saat dokaran yakni Rp 50.000, kalau rutenya lebih jauh bisa sampai Rp 100.000,” jelas Slamet.

Baca Juga :  Garuda Emas Kostum Karnaval SD Al Islam Cerme

Meski demikian, sebagian besar penumpang tetap datang dari kalangan keluarga dan anak-anak. Dokaran pun menjadi momen rekreasi sekaligus bentuk pelestarian budaya lokal.

Zaky, warga asal Mengare yang ikut menikmati dokaran bersama keluarganya, mengungkapkan rasa senangnya.

“Senang sekali ya bisa naik dokar bersama keluarga, sekaligus juga bisa melestarikan tradisi dokaran ini,” pungkasnya.

Tradisi dokaran bukan sekadar hiburan, namun juga menjadi momentum bagi para kusir untuk mendapatkan tambahan rezeki di momen lebaran, sekaligus menjaga warisan budaya agar tidak punah di tengah modernisasi transportasi.

Penulis : Daniel Andayawan

Editor : Tiko

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Malindo Swimming Pool di Gresik, Pilihan Favorit Libur Lebaran Keluarga
Kupat Ketheg, Kuliner Lebaran Khas Gresik yang Sarat Sejarah dan Tradisi Sunan Giri
Pawai Obor dan Takbir Keliling di Gresik Semarak Sambut Idul Fitri 1446 H
Malam 29 Ramadhan: Haul Muassis NU di Ponpes Alkarimi Tebuwung Berlangsung Khidmat
Pawai Ogoh-Ogoh Meriahkan Tawur Agung Kesanga di Desa Laban, Gresik
Juara Kontes Bandeng Kawak Gresik 2025: 14.6 Kg Milik Saifullah Mahdi
Ribuan Peziarah Ramaikan Malam Selawe di Makam Sunan Giri Gresik
Pemkab Gresik Meriahkan Tradisi Malam Selawe dengan Ribuan Nasi Kebuli Gratis
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 13:49 WIB

Tradisi Dokaran di Gresik Masih Bertahan, Meski Sepi Penumpang

Sabtu, 5 April 2025 - 12:27 WIB

Malindo Swimming Pool di Gresik, Pilihan Favorit Libur Lebaran Keluarga

Sabtu, 5 April 2025 - 08:17 WIB

Kupat Ketheg, Kuliner Lebaran Khas Gresik yang Sarat Sejarah dan Tradisi Sunan Giri

Senin, 31 Maret 2025 - 00:54 WIB

Pawai Obor dan Takbir Keliling di Gresik Semarak Sambut Idul Fitri 1446 H

Sabtu, 29 Maret 2025 - 13:50 WIB

Malam 29 Ramadhan: Haul Muassis NU di Ponpes Alkarimi Tebuwung Berlangsung Khidmat

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

PCM Balongpanggang Semangat Majukan Sekolah Lewat Media

Rabu, 16 Apr 2025 - 20:08 WIB