Kabargresik_ Untuk memastikan Gresik aman dan damai, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto bersama Forpimda Gresik dan pimpinan Lintas Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu mengikrarkan dan menandatangani pernyataan sikap.
Bertempat di Halaman Kantor Bupati Gresik mereka yang dipimpin oleh Bupati Gresik bersama-sama membacakan pernyataan sikap. Ada 4 butir pernyataan sikap yang disampaikan yaitu Tetap setia serta menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Setia dan menjaga keutuhan NKRI. Menjaga sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama serta tidak terprovokasi/terpengaruh dengan isu-isu yang bermuatan SARA. Menolak adanya tindakan anarkis / kekerasan dalam bentuk apapun yang mengatasnamakan agama.
Setidaknya ada 18 orang yang ikut bertandatangan pada pernyataan sikap tersebut. Selain Bupati beserta 9 orang anggota forpimda yang lain, para pimpinan lintas Agama serta Ormas yang lain juga ikut membubuhkan tanda tangan. Diantaranya perwakilan PCNU Gresik, MUI Gresik, PD Muhammadiyah Gresik, FKUB Gresik, Perwakilan dari Agama Hindu, Kristen Protestan, Budha, Katolik dan Konghucu.
Dalam keterangannya Bupati Sambari mengatakan, aksi ini untuk memberikan inspirasi kepada mereka yang ada di luar sana bahwa Gresik mencintai kebersamaan dan kedamaian.
“Pernyataan yang kami tanda tangani ini merupakan keinginan bersama untuk membangun Gresik yang kondusif. Kami sepakat apapun kejadian serta insiden yang berbau SARA yang terjadi di luar sana, jangan sampai terjadi di Gresik” ungkap Sambari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya isu berbau agama malah terjadi saat Idul Fitri kemarin, 3 warga desa Cangaan rumahnya diteror dengan tulisan ISIS, teror diduga ada kaitannya dengan aktifitas dakwah yang dilakukan korban teror tersebut.
BACA JUGA: Teror “ISIS” saat idul fitri
(Tik)
Editor : sutikhon