Kabargresik.com Tim dari PT GTS yang terdiri dari Ratu Tisha Destria (direktur kompetisi), Yeyen Tumena (anggota komdis) serta Nugroho Setiawan (head security) mengunjungi Gresik pada Rabu (25/5/2016). Kedatangan mereka kali ini berhubungan dengan tragedi kerusuhan suporter yang terjadi pada hari Minggu lalu saat pertandingan Persegres kontra PS TNI.
Begitu mendarat di Bandara Juanda Surabaya pukul 8 pagi, rombongan langsung menuju Stadion Tri Dharma Petrokimia yang menjadi tempat kejadian perkara. Kehadiran mereka langsung disambut oleh Ketua Panpel Persegres Choirul Anam beserta perwakilan manajemen Hendri Febry (sekretaris) serta Hendra Febry (bendahara), Adha Hari Seno (divisi komersial) serta Sahlul Fahmi (media officer).
Menurut Tisha kehadiran mereka disini selain untuk melihat tempat kejadian perkara juga untuk mendengarkan secara langsung kronologi kejadian dari pihak panpel Persegres serta pengurus suporter Ultras. “Yang terpenting adalah ketemu dengan pihak Persegres untuk kami kroscek mengenai insiden bentrok yang melibatkan suporter Ultras dan PS TNI,” jelasnya.
Menurut agenda sidang Komdis rencananya akan digelar pada Kamis (26/5) sore di kantor PT GTS Jakarta. Yeyen mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha sangat objektif dalam mengumpulkan data dan fakta di lapangan agar kasus ini bisa mendapatkan solusi terbaik di kemudian hari. “Kami akan bekerja sesuai data fakta di lapangan,” ucap mantan pemain timnas jebolan Primavera ini.
Seusai mengelilingi stadion rombongan GTS menyempatkan diri mampir di kantor sekretariat Persegres yang terletak di Jalan Basuki Rahmat no. 9 Gresik untuk mendapatkan data laporan kronologi resmi dari Ketua Panpel, denah stadion, serta data pendukung lain yang diperlukan.
Komentar Panpel Persegres Terkait Ricuh… oleh kabargresik
Nugroho Setiawan yang mewakili divisi Security PT GTS mengatakan bahwa nantinya PT GTS akan melakukan pendampingan bagi Panpel Persegres dalam hal manajemen resiko. “Situasi dalam pertandingan sepak bola kan tidak selalu sama jadi butuh penanganan yang berbeda-beda. Untuk itu dibutuhkan manajemen resiko. Ini yang nantinya akan kami sosialisasikan kepada semua klub,” kata Nugroho.
Sementara Ketua Panpel Persegres Choirul Anam mengatakan pihaknya sangat terbuka dengan kehadiran tim investigasi dari PT GTS. “Tak ada yang kami tutupi dan laporan kronologi kejadian sesuai dengan data fakta yang terjadi di lapangan. Dan apapun keputusannya saya serahkan sepenuhnya kepada komdis, saya yakin mereka adalah orang-orang yang profesional sehingga bisa menilai secara bijaksana dalam melihat kasus ini,” ucap Anam. (K1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow