Kabargresik_ Perayaan malam pergantian tahun baru selalu identik dengan dengan kembang api dan terompet, ini dimanfaatkan sebagian orang untuk meraup rejeki, Rabu (31/12/2014).
Seperti apa yang dilakukan sadin warga Sukodadi Lamongan, kakek berusia 60 tahun ini mengaku sudah puluhan tahun menjadi pedagang terompet musiman di seputaran Alon-alon Gresik “wes suwe mas, sepuluh tahun luwih aku dagangan ngene iki” ujar Sadin.
Dia juga mengungkapkan berjualan mainan seperti ini ketika malam pergantian tahun saja, kakek yang sehari – hari menjadi petani ini mencoba peruntungannya dengan berjualan terompet di sekitaran alun alun Gresik “mugo mugo entek mas, cek gak entek yow digawe dolanan cucu nak omah” kata Sadin sambil bercanda.
Ketika ditanya berapa penghasilan yang di dapat, pak Sadin dengan santai manjawab “lumayanlah mas, oleh ganti gak pergi nang sawah” tuturnya.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian dari apa yang di perdagangkan penjual terompet musiman, produk yang dijual hampir 80% produk dari china.
Ini jelas mengurangi omset pengrajin trompet lokal yang masih tradisional, produk cina yang ditawarkan lebih praktis, tahan lama dan lebih murah.
Harga terompet dijual dengan harga yang bervariasi antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000.(Yudi)
Editor: sutikhon