Kabar Gresik_ Pelantikan 53 kepala desa (Kades) terpilih yang rencananya dilakukan di gedung Pamda Gresik, kacau. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, penundaan sendiri baru diterima para Kades terpilih Ju’mat (26/4) pagi.
Sejak pagi para kepala desa dan pendukungnya berdatangan ke kantor Bupati. Para kepala desa berpakaian serba putih. Ada yang sudah naik ke lantai IV Kantor Bupati dan ada di halaman.
Kabag Administrasi Umum, Makin, memberitahu rencana pelantikan ditunda. Hanya dia tidak berani memastikan karena kewenangan atau tupoksi pelantikan Bagian Administrasi Pemerintahan.
Karena tidak ada kepastian, para kades yang hendak dilantik ngluruk ke kantor Bagian Administrasi Pemerintahan dengan membawa pendukungnya. Lagi-lagi, mereka menelan kekecewaan karena Kabag Administrasi Pemerintahan, Yusup Anshori tidak ada di tempat. Termasuk, Kasubbag yang menjadi penanggung jawab. Tak pelak, emosi pendukung kades memuncak.
“Kami menunggu atau balik pulang,” celetuk Almuah, kades terpilih Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas.
Beberapa kades mengaku kekacauan pelantikan sebenarnya sudah dirasakan sejak gladi bersih kemarin yang sempat tertunda. Puncaknya, pagi kemarin sekitar pukul 05.00 WIB para kades dapat SMS penundaan dari Kabag Administrasi Pemerintahan.
Padahal, hampir semua kades sudah menggelar selamatan. Sampai-sampai kades Desa Pelem Watu memotong dua sapi. Wajar bila sebagian kades terpilih dan pendukungnya marah. Diantaranya pendukung Saudji pensiunan dini Polres Gresik yang terpilih sebagai Kades Sembayat, Kecamatan Manyar.
Kemarahan kepala desa beserta keluarganya yang keleleran akibat pembatalan pelantikan secara mendadak, akhirnya berhasil diredakan oleh Kepala BKD Saputro dan Asisten I Mulyanto yang segera turun menemui kades dan keluarganya.
“Saya selaku panitia pelantikan, minta maaf karena masih dipelajari oleh bupati. Tapi, pelantikan tetap dilakukan nanti jam 14.00 WIB,” ujarnya yang diamini Saputro.
Kendati akhirnya dilantik, namun pembatalan yang mendadak itulah yang menimbulkan tanda tanya. Informasi yang berkembang ada beberapa alasan. Diantaranya, Bupati Sambari Halim Radianto menjadi saksi nikah Wakil Ketua DPRD Susianto. Selain itu, diisukan juga bila Bupati Sambari Halim Radianto sempat diperiksa Polda Jatim, karena persoalan pemberhentian dua direksi PDAM Gresik. Karena saat itu bupati diperiksa sampai malam hari, hingga dikhawatirkan tidak dapat menghadiri.
“Yang benar bupati menghadiri undangan nikah Wakil Ketua DPRD Gresik Susianto,” tukas Mulyanto. (tik)