Banjir luapan kali Lamong menerjang Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, Gresik. Puluhan warga mengungsi ke tepi jalan Desa dengan bahan seadanya. Senin (24/10/2022).
Sebagian warga yang rumahnya lebih rendah dari jalan desa mulai terendam banjir pada siang hari. Ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa.
“Warga sudah menaruh barang-barang ke tempat lebih tinggi agar tidak terendam air, seperti gabah, pupuk dan lainnya,” ujar Kepala Desa Cermen, M. Suhadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Air luberan dari tanggul anak Kali Lamong awalnya merendam area persawahan, kemudian merendam rumah warga.
Ada dua dusun yang terdampak. Di Dusun Medeo 120 warga dan Dusun Cermen 75 warga.
“Total hampir 200 warga terdampak,” kata Suhadi.
Langkah yang dilakukan perangkat desa setempat dengan menyiapkan sejumlah tempat pengungsian. Seperti di Balai desa, di depan rumah warga dan di tepi jalan untuk posko pengungsi.
Diketahui tanggul anak Kali Lamong jebol sekitar pukul 11.00 dengan panjang 1,5 meter. Kemudian semakin parah hingga sore hari ini kurang lebih 30 meter.
Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani setelah mendapatkan informasi terjadi banjir di desa Cermen langsung mendatangi lokasi tanggul yang jebol.
“Ini jebol di posisi anak Sungai Kali Lamong di Desa Cermenlerek,” ucapnya.
Langkah sementara yang diambil bersama BPBD, BBWS Bengawan Solo dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) akan memasang bojong di lokasi tanggul anak Kali Lamong yang jebol. Langkah ini untuk mengurangi dampak luberan air yang masuk ke area persawahan hingga pemukiman warga.
“Menunggu air bisa berkuang, alat sudah di sini tinggal menggeser ke titik jebol tinggal memasang bambu bronjong agar air tidak masuk ke desa terlalu parah. Sementara itu dulu,” tambahnya.
Menurutnya tanggul di Desa Cermen memang kurang kuat, kata Gus Yani sapaan akrabnya, di sisi Desa Beton, Menganti sudah diperbaiki. (Tiko)