Kabargresik.com – Pengerjaan proyek pembangunan jalan kabupaten yang berada di desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah menganggu pengguna jalan.
Besi sisa pengecoran jalan tersebut melebihi badan jalan sehingga menjalar ke jalan raya, hal tersebut bisa sewaktu-waktu membahayakan pengendara. Apalagi, jalan tersebut tergolong sempit.
Pengerjaan proyek perbaikan jalan yang menelan APBD Gresik tahun 2017 sebesar 8,3 Milyar tersebut terhenti sementara sejak beberapa hari yang lalu.
Dari pantauan Kabargresik.com, akses jalan utama kecamatan Ujungpangkah yang berada di desa Pangkahwetan itu telah dilakukan pengecoran beton tiga lapis sesuai dengan tinggi U-ditch (selokan) yang terdapat di jalan tersebut.
Namun sisa pengerjaan tersebut dibiarkan, terdapat besi sekitar 50 Sentimeter menjalar ke jalan raya sehingga mengancam keselamatan pengendara yang melewati jalan tersebut. Apalagi disekitar jalan tersebut licin akibat material proyek yang berserakan.
Bahkan untuk mengantisipasi adanya korban, beberapa warga secara swadaya menutup besi sisa pengecoran dengan botol bekas air mineral dan memasanginya dengan penanda yang terbuat dari kayu sisa pengerjaan proyek.
“Kok gak sekalian jalan ditutup aja atau dialihkan daripada membahayakan pengendara jalan, besinya ituloh yang membahayakan pengguna jalan. Selalu was-was kalau lewat sini” kata salah seorang pengguna jalan yang tidak mau namanya ditulis oleh media. Kamis (31/08)
Terkait pengerjaan proyek tersebut, Kepolsek Ujungpangkah, Gresik Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sudjiran mengaku mendapat banyak laporan dari warganya. Bahkan, pihaknya sudah menegur pelaksana proyek tapi diindahkan.
Dirinya mengatakan, seharusnya pemegang proyek harus mengedepankan keselamatan warga sekitar serta pengguna jalan lainnya.
“Beberapa kali sudah saya tegur terkait pelaksanaan kerja dan koordinasi ke Polsek. Tapi, tidak direspon padahal sudah banyak laporan terutama debu yg cukup mengganggu. Untuk menutup besi, seharusnya mengedepankan sefety (keselamatan) bukan pita police line tapi triplek biar aman” ujarnya.
Sementara itu, Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bidang Binamarga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik, Eddi Pancoro membenarkan jika memang proyek tersebut terhenti sementara.
Sebab kata dia, alat berat tidak bisa masuk ke Ujungpangkah karena adanya pembatasan kendaraan bertonase berat menjelang Hari raya Idul adha.
“Untuk saat ini masih berhenti. karena alat berat atau unit molen tidak boleh jalan oleh Dishub, untuk antisipasi Idul adha. Perkiraan Senin depan (04/09) dilanjutkan” katanya melalui aplikasi pesan Whatsapp. Kamis (31/08)
Terkait sisa besi pengecoran jalan, ia mengatakan, pihak pelaksana lapangan sudah memberikan pengamanan dengan memberikan pita garis polisi disekitar besi tersebut.
“Kalau besinya itu sudah di beri police line untuk pengamanan, cuma pelaksana dilapangan selalu mengeluh habis ditarik sama anak-anak kecil” tambahnya. (Akmal/k2)