Nelayan desa campurejo panceng tidak lagi kesulitan mencari solar pasalnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Campurejo resmi beroperasi.
Sebagai rasa syukur, seribu liter solar digratiskan untuk nelayan setempat.
Tak ayal, ribuan nelayan mengaku senang. Mereka bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) solar dengan mudah. Tanpa harus mengantri lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirut PT Gresik Migas Habibullah mengatakan, operasional SPBN Campurejo sejatinya dilakukan beberapa waktu lalu. Namun, ada sedikit kendala sehingga baru beroperasi hari ini.
Habib sapaan akrabnya menyampaikan, untuk tahun ini hanya mendapatkan kuota 700 KL. Jika dihitung dalam satu tahun, setiap hari mendapatkan kuota 2 ribu KL.
Saat ini pihaknya terus berupaya menarik kuota solar subsidi di SPBU Umum yang dikhususkan untuk nelayan. Sehingga tidak diambil dan tidak disalahgunakan untuk kendaraan lain.
“Sebagai bentuk rasa syukur atas operasinya SPBN, kami memberikan seribu liter secara gratis kepada nelayan setempat. Semoga bermanfaat,” kata Habib.
Saat ini di SPBN sudah ada kuota delapan ribu solar. Kemudian digratiskan kepada nelayan seribu liter. Sisanya untuk memenuhi tiga hari kedepan.
“Sudah kita DO kan, untuk tiap pengiriman 16 KL. Sehingga per satu minggu bisa terpenuhi, tidak ada putusnya,” imbuhnya.
Terkait penerapan harga, lanjut Habib, dirinya mengacu pada harga yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.800 perliter.
“Sistem pengawasan ada pada UPT Dinas Perikanan dan Kelautan serta Pertamina. Jadi yang boleh membeli hanya nelayan,” pungkasnya.
Sementara Ketua Rukun Nelayan Campurejo, Muzi mengaku senang SPBN akhirnya beroperasi. Meski kuota yang tersedia belum bisa mencukupi kebutuhan nelayan setempat.
“Dalam sehari kebutuhan nelayan mencapai puluhan ribu liter. Sedangkan kuota di SPBN ini hanya dua ribu liter,” katanya.
Pihaknya berharap, Gresik Migas bisa menambah kuota lebih besar. Sehingga, nelayan tidak perlu lagi membeli di SPBU Umum.
“Nelayan disini sangat bersyukur, SPBN sudah beroperasi. Ini sangat membantu kami mendapatkan solar,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gresik, Moh Nahdlilah menyebut, sebenarnya Gresik mendapat kuota solar sebanyak 13 juta liter lebih dalam setahun.
Namun, kuota tersebut tidak jelas peruntukannya. Karena, masih dititipkan di SPBU Umum. Sistem pengawasannya pun sangat sulit. Karena, tidak hanya nelayan yang membeli.
“Kalau ada 5 SPBN berdiri di Gresik dengan kuota 13 juta liter. Kami pastikan kebutuhan solar nelayan tercukupi,” pungkasnya. (Tik)