Kabargresik.com – Sebagai bentuk penolakan aksi bulliying atau perpeloncoan di sekolah. SMA Muhammadiyah 10 GKB melaksanakan deklarasi bulliying, kegiatan tersebut diikuti seluruh siswa dan civitas akademika sekolah. Selasa (18/07)
Kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik Isa Iskandar mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menghindarkan budaya bulliying yang akhir-akhir ini marak di sekolah. Ia mencontohkan, aksi bulliying di sekolah yang beredar di media sosial akan mempengaruhi pola pikir siswa.
“Banyaknya kasus bulliying yang beredar di media itu akan mempengaruhi pemikiran anak. Maka dari itu kami mendeklarasikan sebagai sekolah anti bulliying, hal itu merupakan bagian dari motto kami yakni sekolahku adalah surgaku” katanya usai menandatangani petisi penolakan aksi bulliying di Gedung SMAM 10 GKB.
Deklarasi tersebut diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 10 GKB dengan menandatangani petisi penolakan terhadap bulliying dikain sepanjang 2 meter.
Isa menambahkan, deklarasi penolakan bulliying di sekolah itu bertujuan untuk membangun karakter positif dalam pembelajaran. Sebab kata dia, bulliying merupakan sumber dari perpeloncoan di sekolah.
“Deklarasi anti bulliying akan melahirkan saling mengasihi saling meng-backup. Jika dilakukan akan muncul aktivitas proses belajar mengajar yang terbentuk dalam karakter positif” tambahnya.
Sementara itu, salah satu siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB Ahmad Fauzul Akbar menyambut baik aksi penolakan bulliying di sekolah. Sebab menurutnya, aksi bulliying di sekolah akan menjadikan siswa kurang percaya diri.
“Dengan adanya stop bully, Akan ada kerjasama yang baik antar teman. Sebab aksi bulliying akan menjadikan siswa kurang Pede. Semoga aksi ini bisa ditiru sekolah lain” celetuk siswa kelas XI SMAM 10 GKB itu. (Akmal/k1)