Kabargresik_ Pemerintah mulai 1 April menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sayangnya penyelenggara BPJS sendiri tidak siap dengan kenaikan tersebut. Sistim pembayaran iuran online mengalami eror sehingga peserta dirugikan.
Hal ini bisa dilihat dari kesiapan upgrade sistem pembayaran yang kini bisa dilakukan di beberapa tenant toko kelontong modern.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Senin (11/4) seorang peserta BPJS Mandiri, Akhmad Sutikhon saat akan menunaikan kewajibannya membayar iuran, terjadi persoalan saat melakukan pembayaran pada iuran kelas 1. Iuran yang dibayarkan melalui Indomart Jl Pemuda Sidayu, nilai yang muncul di komputer kasir untuk kelas 1 hanya 20.500 padahal kalau mengacu pada kenaikan iuran yang sudah diumumkan peserta BPJS jelas 1 mandiri adalah 80.000.
Takut terjadi masalah, Akhmad Sutikhon akhirnya membatalkan pembayaran.
“Saya batalkan dulu bayarnya, karena sistem BPJS eror, kalau nanti salah dan tidak masuk sistem malah kita yang disalahkan,” ujar Sutikhon kecewa.
Namun tidak semua pembayaran mengalami masalah. Saat Sutikhon melakukan pembayaran peserta lain untuk kelas 2, mesin kasir menunjukkan angka 51.000 sama dengan nilai kepesertaan untuk kelas 2 yang baru.
Terkait eror sistim pembayaran BPJS Mandiri, kabargresik.com mengkonfirmasi Kepala kantor cabang BPJS Gresik, Galih Anjungsari. Menurut Galih, memang saat ini masih ada eror sistim pembayaran peserta.
“Ya memang ada eror sistim di BPJS saat upgrade nilai pembayaran usai kenaikan iuran kemarin,” ujar Galih dalam pedang singkatnya.
Namun Galih meminta kepada masyarakat yang saat membayar mengalami eror sistim dengan angka yang tidak sama dengan angka iuran sesuai dengan kelas yang sebenarnya untuk tetap membayarnya.
“Tetap dibayar saja, nanti kekurangan atau kelebihannya akan dimasukkan bulan depan,” tegas Galih.
BPJS mulai April menaikkan iurannya menjadi kelas 1, 80.000 ,kelas 2, 51.000 , dan kelas 3 tetap 25.500. Dari iuran yang awalnya untuk kelas 1, 59.000, kelas 2, 42,500 dan kelas 3, 25.500. (Tik/k1)