GRESIK | NUGres – Pendidik perguruan tinggi dalam lingkup Lembaga Peguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Gresik kian terlihat peningkatan kualitasnya. Salah satunya ditunjukkan oleh seorang dosen dari Institut Al Azhar (Istaz) Gresik, Muhamad Arif.
Dosen yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor III perguruan tinggi di Menganti Gresik itu diundang sebagai pemateri utama salah satu kampus di Malaysia, Unimaps.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam forum webinar tersebut, Arif menyampaikan materi yang bertemakan Trand in Islamic Education Research Based on Systematic Literature Review (SLR) dalam konteks pendidikan tinggi. Webinar yang berlangsung pada Selasa (20/2/2024).
“Jadi selama kurang lebih empat jam itu saya mengemukakan beragam aspek terkait dengan penelitian di bidang pendidikan tinggi. Baik itu tentang metodologi penelitian hingga penerapan hasil penelitian dalam konteks dunia akademik,” kisah Arif, Rabu (21/2/2024).
Dikatakannya, oeserta webinar terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Malaysia, yang antusias untuk mendapatkan wawasan tentang Research Based on Systematic Literature Review (SLR).
“Nah, salah satu poin penting yang saya sampaikan dalam webinar kemarin ialah Peran teknologi berbagai tools dalam memfasilitasi penelitian di era digital saat ini,” sambungnya.
Arif menjelaskan kalau teknologi yang tengah berkembang saat ini dapat digunakan untuk memperluas cakupan penelitian, meningkatkan efisiensi, hingga memperdalam pemahaman terhadap berbagai fenomena dalam bidang pendidikan tinggi.
Ia menceritakan, dalam kesempatan dan waktu yang cukup itu, mengajak peserta webinar menelisik sejumlah jurnal yang baru accepted di base data scopus (per januari 2024), yang telah dilakukan olehnya melalui kampus Istaz.
“Penelitian-penelitian tersebut telah meng-capture berbagai topik yang relevan dengan konteks pendidikan tinggi di Asia Tenggara, yang dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi para peneliti di Malaysia untuk mengembangkan penelitian mereka sendiri,” tandasnya.
Selain itu, Arif merasa bahwa forum ilmiah lintas negara melalui webinar menjadi platform yang sangat efektif guna pertukaran gagasan dan pengalaman antara pemateri dengan para peserta dari kampus UNIMAPS Malaysia.
“Saya mendapati pertanyaan-pertanyaan menarik diajukan oleh peserta mengenai pendekatan metodologi, analisis data, hingga implikasi praktis dari hasil penelitian. Diskusi yang terbuka dan kolaboratif menjadi salah satu nilai tambah dari acara ini,” pungkasnya.
Kolaborasi lintas negara seperti ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jaringan kerjasama antarpeneliti di kawasan Asia Tenggara. Diharapkan, acara semacam ini dapat terus dilakukan untuk memperkokoh hubungan antarlembaga pendidikan tinggi di berbagai negara.
Sementara itu Dekan Fakultas Bahasa dan Komunikasi Unimaps Malaysia, Prof. Suhairimi, menyampaikan terima kasih serta berharap webinar ini bermanfaat serta meningkatkan pengetahuan yang lebih luas.
“Pasca acara para peserta meninggalkan dengan pengetahuan yang lebih luas dan pemahaman yang lebih dalam mengenai penelitian di bidang pendidikan tinggi,” harapnya, memungkasi webinar.
Webinar ini sendiri dihadiri secara daring oleh dekan fakultas Bahasa dan Pengajian umum, Dosen dan Staff kampus Unimaps Malaysia.
Editor: Chidir Amirullah
sumber berita ini dari nugres.or.id