Sambari Halim Radianto, demikian nama itu tertulis di Buku induk SDN Sidomoro I Gresik. Sambari terdaftar sebagai murid di kelas II di SD tersebut pada tahun 1969. “saya masuk Sekolah ini saat itu umur saya 11 tahun, Hal itu karena saya dulu tidak mampu sehingga saya telat sekolah”ujar murid yang pekerjaan orang tuanya tertulis ‘Kapur bubuk’ artinya pekerjaan orang tua / walinya sebagai buruh penambangan kapur.. “jangankan untuk sekolah untuk makan saja tidak punya” ujarnya memberikan motivasi dihadapan adik-adik kelasnya saat memimpin Upacara di tempat SD nya dulu, Senin (4/6).
Lebih jauh Dr. Sambari Halim Radianto yang saat ini Bupati Gresik ini menceritakan,”banggalah jadi siswa SDN Sidomoro, karena banyak alumni sekolah ini yang jadi pemimpin. Baik pimpinan Pemerintahan, Perusahaan maupun Guru Besar di Perguruan tinggi”ujarnya memberi semangat sambil merinci nama-nama teman seangkatannya dulu yang sukses. “kalian harus sukses, karena saya dulu yang sekolah nyeker (tanpa bersepatu) saja bisa jadi Bupati. Kalian yang punya sepatu 5 pasang harus bisa” tambahnya lagi.
Tentang kunjungan Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto yang sekaligus menjadi Inspektur Upacara di SD yang terletak di dalam kampung Jalan Panglima Sudirman, Kabag Humas Andhy Hendro Wijaya.”ini merupakan bagian napak tilas perjalanan Bupati Gresik menuju Pendopo. Perjalanan tersebut akan dibukukan karena banyak terkandung makna dan motivasi disana. Tentu saja kami berharap dengan selesainya buku ini nantinya dapat memberikan motivasi bagi anak-anak lain untuk meraih cita-citanya. Terutama bagi anak-anak kurang mampu dan Yatim seperti yang dialami oleh Pak Sambari”kata Andhy.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara ketua tim Penulis otobiografi Bupati, Mustakim menyatakan, Kenangan Bupati akan sekolahnya dulu terutama SDN Sidomoro I sangat dalam. Meski sudah 39 tahun lulus, Bupati masih hafal betul denah sekolah, teman-temannya, serta prestasi SD Sidomoro I. “Bahkan dia menyebut kalau dia dan teman-temannya dalam tim olahraga kasti tak terkalahkan”ujar Pendidik di SMA Muhammadiyah I Gresik ini. Terkait penulisan otobopgrafi yang bertitel,’Perjalanan dari Lowayu sampai Pendopo Kabupaten Gresik’ Mustakim mengaku masih 30%. Kami masih mengumpulkan data-data lain serta foto-foto sebagai penguat sejarah.
Terkait tokoh yang ditulisnya kali ini, sarjana ilmu sejarah jebolan UGM ini juga menyatakan bahwa Sambari sangat bangga dengan oraganisasi Pramuka. “Dia mengaku jiwa kepemimpinannya terbentuk karena aktif di Pramuka sejak kecil. Sambari bahkan mengkoleksi dengan lengkap semua kegiatannya saat aktif di Pramuka dulu. Pokoknya setiap menceritakan tentang Pramuka, dia sangat bangga dan bersemangat”ujar Ketua Masyarakat Sejarahwan Indonesia Komisariat Gresik. (Sadiman)