Kabargresik_ Bupati Sambari Halim Radianto serpertinya galau dengan konflik Internal, Sambari akhirnya juga mencari rekom ke partai Gerindra.
Informasi yang berkembang, demi menguatkan target tersebut Sambari tidak melakukan pendekatan dengan DPC Partai Gerindra Gresik. Namun, orang nomor satu Gresik itu langsung melobi DPP Partai Gerindra di Jakarta. Kondisi itu dipicu kekhawatiran akan konflik internal yang sampai saat ini belum juga ada tanda usai.
Sementara itu, pendaftaran Pilkada Gresik bakal dibuka Juli 2015 mendatang. Berarti, pendafatraan Pilkada 9 Desember tinggal tiga bulan lagi. Padahal, secara politik maupun jaringan Sambari yang bakal menggandeng M Qosim sudah siap, baik modal sosial maupun finansial.
“Makanya, Pak Sambari melobi Gerindra lewat pimpinan pusat,” ujar seorang pejabat di lingkungan pemkab.
Demi memenuhi syarat kuota 20 persen kursi DPRD Gresik, rencananya Gerindra digandengan dengan PAN. Gerindra dengan enam kursi DPRD Gresik dan PAN dengan lima kursi. Maka syarat sepuluh kursi untuk mengusung pasangan Sambari-Qosim sudah memenuhi. Apalagi, saat ini DPD PAN Gresik kabarnya tidak mengusung tetapi mendukung pasangan yang peluangnya menang terbesar.
“PAN kabarnya sudah tidak ada persoalan. Nah, tinggal memastikan Gerindra. Bila pusat merekomendasi, pengurus daerah tidak akan bisa menolak,” celetuk pejabat tersebut.
Ketua DPC Gerindra Munawar Susanto yang dikonfirmasi tidak mengelak. Pengakuan dia, sampai saat ini memang belum ada juklak dan juknis Pilkada. Hanya, dalam Rakornas akhir 2014 lalu, disebutkan Gerindra harus mengusung bukan mendukung. Tetapi, sampai saat ini belum ada kader yang layak secara kompetensi untuk bersaing dengan incumbent.
“Kami menyerahkan sepenuhnya ke DPP. Namun, biasanya DPP juga memperhatikan suara dari bawah. Namun, kalau tidak ada calon dan DPP merekomendasi, kita tidak bisa apa-apa,” tukasnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Halnya Wakil Sekertaris DPD PAN Gresik Faqih Usman. Pihaknya menegaskan kemungkinan partainya mencalonkan diri pada pilkada mendatang sangat kecil. Sehingga, nanti pihaknya akan mendukung calon yang ada. Meski perolehan lima kursi pada pileg lalu membuat PAN sadar untuk tidak memaksakan maju pada pilkada.
“Kami belum bahas soal pilkada, tetapi peluang maju sendiri kecil. Kami hanya dapat lima dan partai lain kursinya di atas kami semua,” ungkap dia.
Menyikapi hal itu, Sekretaris DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim menyebutkan, pihaknya tidak terpengaruh dengan konflik yang terjadi di DPP. Sebab, baik kubu Agung Laksono maupun Abu Rizal Bakrie yang menjadi pemenang, pihaknya siap bergabung. Sehingga, pengusungan calon Pilkada mendatang tidak terpengaruh konflik Jakarta.
“Kami tidak ada pengaruhnya dengan Jakarta. Kalau kubu Agung Laksono menang, kami bergabung dan sebaliknya bila Pak ARB yang menang kami tinggal menggabungkan diri untuk mendapat rekomendasi,” tukasnya.
Sementara itu malam ini batas akhir penjaringan di Partai Golkar Kab Gresik, namun hasil penjaringan belum diketahui. Partai Golkar diharapkan minimal akan mengirimkan 5 pasangan bakal calon ke DPP Golkar untuk dilakukan survey.(sik)
Editor: Sutikhon