Safari Subuh di Ranting Sidowungu, Wakil Ketua PDM Anas Thohir: Jangan Sampai Ada Organisasinya, Tapi Tidak Berkegiatan

- Editorial Team

Minggu, 10 Maret 2024 - 20:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Girimu.com – Keberadaan persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di tingkat ranting dan cabang mesti  dikembangkan dengan terus melakukan inovasi dan terobosan untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi umat atau masyarakat. Jangan sampai, secara formal ada organisasinya, tetapi sama sekali tidak berkegiatan.

Pesan itu ditekankan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Ustdz Anas Thohir, dalam kesempatan Safari Subuh yang berlangsung di Masjid Al Islah Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, Minggu (26/2/2024). Program bulanan Safari Subuh yang diinisiasi Majelis Tabligh PDM itu juga dihadiri beberapa pimpinan majelis/lembaga, di antaranya Majelis Tabligh, Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID), Lembaga Umroh dan Haji, juga Lazismu. Safari Subuh yang diawali dengan kajian oleh KH Muchtar Buchori itu juga dihadiri sejumlah pengurus PCM Menganti dan PRM Sidowungu, serta ibu-ibu Aisyiyah setempat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anas Thohir mengingatkan, kehadiran tim PDM dalam Safari Subuh dimaksudkan memberikan support untuk pengembangan dan kemajuan ranting di desa-desa, melalui pimpinan cabang di berbagai kecamatan di wilayah Kabupten Gresik. PDM akan terus menggali dan menghimpun semua permasalahan di bawah untuk kemudian dicarikan solusinya demi pengembangan dakwah persyarikatan. Karena itu, para pimpinan atau pengurus Muhammdiyah, baik di tingkat kecamatan, apalagi ranting di desa-desa, benar-benar memanfaatkan momen ini secara maksimal.

Baca Juga :  “Kulakan” Inspirasi, PCM Kota Kudus Ajak AUM Pendidikan Kunjungi Li-Bend School, Jakarta Selatan – Muriamu.ID

“Hey, Bapak-bapak Cabang, datangi ranting-ranting yang ada di desa-desa, gali permasalahan yang ada lalu bersama-sama kita carikan solusi. Mari bersinergi untuk mengembangkan persyarikatan. Apa pun yang terjadi di bawah, jika dipikirkan bersama, insya Allah pasti ada jalan keluarnya. Jangan sampai ada cabang dan ranting, tapi tidak punya kegiatan,” ujar Anas.

Sementara KH Muchtar Buchori dalam kajiannya menyampaikan, di Indonesia terdapat banyak perbedaan di antara masyarakatnya. Misalnya, ada bermacam-macam suku. Ada Jawa, ada Sunda, Batak, Madura, Bugis dan lain-lain, juga kultur dan bahasa yang berbeda-beda. Itulah keberagaman yang justru disyukuri.

“Adanya perbedaan itu jangan sampai jadi alasan untuk bertikai, bermusuhan lalu timbul perpecahan. Harusnya justru saling menguatkan dengan semangat persatuan, ukhuwah Islamiyah. Apalagi, barusan  pemilu juga berpotensi timbulkan pertikaian dan perpecahan. Jangan!” tandas Yai Muchtar.

Baca Juga :  627 Anak Di Gresik Terinfeksi TBC

Dikatakan, perbedaan kultur dan bahasa biasanya tidak banyak menimbulkan masalah. Masalah bisa timbul ketika terjadi perbedaan status sosial, misalnya ada yang kaya dan miskin, penguasa dan rakyat, pangkat dan tidak pangkat, yang biasanya menimbulkan khasut atau iri dengki.

“Tidak suka orang lain senang. Ono tonggo tuku mobil, awake gak enak kabeh. Awas nek liwat tak balang watu. Jangan begitu. Semua sudah digariskan oleh Allah. Menyikapi beragam perbedaan, satu solusinya: tawakal ‘alallah. Berjiwamah qona’ah, nrima ing pandum. Zaman sekarang qona’ah itu sudah langka, karena lebih kuat tomak. Wis sugih masih saja korupsi, itu karena tomak,” tandasnya.

Selain tawakal, lanjut Yai Mochtar, milikilah sifat zuhud, tidak terlalu kedonyan, terlalu berorientasi keduniaan. Karena itu, tidak perlu iri denga apa yang dimiliki orang lain.

“Jangan terlalu kepikiran dunia, yang penting ikhtiar maksimal, soal hasil itu urusan Allah. Itulah namanya tawakal,” pungkas. (har)





Sumber berita ini dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Peringatan Isra Miraj di Spemia: Bangun Mental Tangguh ala Generasi Z”
Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”
Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil”, Kenalkan Sains dan Kreativitas pada Anak TK
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H
SPEMUPAT Jalin Silahturahmi melalui Darlingku
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H
Bersamaan, Kepala dan Waka SD Almadany Raih Gelar Magister
Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah Antusias Kenali UMKM Lewat Kegiatan P5RA
Berita ini 18 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:41 WIB

Peringatan Isra Miraj di Spemia: Bangun Mental Tangguh ala Generasi Z”

Selasa, 4 Februari 2025 - 01:40 WIB

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Senin, 3 Februari 2025 - 16:39 WIB

Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil”, Kenalkan Sains dan Kreativitas pada Anak TK

Senin, 3 Februari 2025 - 07:38 WIB

SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawai Odong-Odong Peringati Isra’ Mi’raj 1446 H

Minggu, 2 Februari 2025 - 22:37 WIB

SPEMUPAT Jalin Silahturahmi melalui Darlingku

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Peringatan Isra Miraj di Spemia: Bangun Mental Tangguh ala Generasi Z”

Selasa, 4 Feb 2025 - 10:41 WIB

BISNIS

EXAMPLEARTICLE

Selasa, 4 Feb 2025 - 06:52 WIB

Muhammadiyah Gresik

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Selasa, 4 Feb 2025 - 01:40 WIB