Kabargresik.com – Wacana Moratorium UN masih menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Wakil Bupati Gresik atau yang kerap di sapa Qosim, angkat bicara mengenai wacana yang di gagas oleh Mendikbud Muhadjir Effendy tersebut. Secara pribadi Qosim menyatakan ketidaksepakatannya mengenai di hapusnya Ujian Nasional Selasa (6/12) pasca pembukaan maulid fair di masjid agung.
“Secara pribadi saya ngak sepakat kalau UN dihapus, apalagi saat ini tengah digencarkan Ujian Nasional berbasis komputer. Tapi kalau kelulusan di tentukan sekolah saya sepakat.” Ujarnya kepada sejumlah awak media
Lebih lanjut, orang nomer dua di kabupaten Gresik tersebut berpendapat bahwa selama ini Ujian Nasional telah dijadikan ukuran kesetaraan kualitas pendidikan antar daerah, jika hal tersebut di hapus maka ukuran kesetaraan kualitas pendidikan itu sulit untuk di deteksi.
” Kalau ada standard Nasional nanti kan enak, bisa di arahkan ke titik yang sama. Sementara kalau Ndak ada standar Nasional semacam UN ,nanti Nomer Satu-nya Jawa Timur dengan Sulawesi Utara ya akan berbeda. Oleh karena itu saya dengan bapak Bupati menegaskan bahwa di Kabupaten Gresik akan tetap ada Ujian dengan biaya dari APBD. Karena itu penting sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah” tutupnya. (Eko/k1)