Kuala Lumpur – Paguyuban Warga Gresik Malaysia (PWGM) yang diwakili Divisi Sosial Nur Alamin mendampingi rombongan Pemerintah Kabupaten Gresik, termasuk Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) dan Wakil Bupati Gresik Hj Aminatun Habibah beserta jajarannya, dalam kunjungan kerja ke Kuala Lumpur. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) warga Gresik yang kurang mendapat akses pendidikan layak di Sanggar Bimbingan Sentul, Kuala Lumpur.
Kegiatan dilanjutkan dengan audiensi bersama Atase Pendidikan dan Duta Besar RI untuk Malaysia, Datuk Hermono, di KBRI Kuala Lumpur. Audiensi ini membahas rencana Memorandum of Understanding (MoU) untuk memulangkan anak-anak warga Gresik yang tidak mendapatkan hak pendidikan yang layak ke Gresik, Jawa Timur.
Bupati Fandi Ahmad Yani berkomitmen untuk mensejahterahkan dan menyelesaikan permasalahan Anak – anak PMI warga Gresik yang Undokumentierte dan terlantar Pendidikannya di Malaysia dengan cara memulangkannya ke Kampung halamannya secara bertahab, dengan kerjasama KBRI Kuala Lumpur dan Comunity warga Gresik – Bawean.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apabila di perlukan juga siap membantu merujukkan anak – anak masuk ke sekolah Pendidikan Pesantren – pesantren yg ada di Wilayah Gresik, bila perlu di kasih beasiswa sesuai dengan taraf hidup keluarganya, karena Pemkab Gresik ingin hadir secara nyata, dan juga sudah menyiapkan anggaran untuk program perlindungan terhadap PMI warga Gresik yang ada di Malaysia ini.” ujar Yani.
Sementara itu ketua Divisi Sosial PWGM Nur Alamin menyambut positif keinginan pembak Gresik untuk membantu pendidikan anak-anak Migran dari Gresik yang ada di Malaysia.
“Alhamdulillah, kami menyambut baik inisiatif Pemkab Gresik ini. Selama ini, PWGM hanya mampu menjalankan program sosial dan kemanusiaan seperti membantu warga Gresik yang sakit atau menghadapi kematian. Langkah ini sangat membantu menyelesaikan masalah pendidikan anak-anak PMI,” ujar Nur Alamin, perwakilan Divisi Sosial PWGM.
Selain mendampingi rombongan, Nur Alamin juga dikenal aktif dalam organisasi pekerja migran. Ia merupakan Dewan Pembina Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) DPLN Malaysia dan baru saja dilantik sebagai Dewan Penasehat SARBUMUSI DPLN Malaysia. Pelantikan yang dihadiri ratusan undangan dari berbagai organisasi masyarakat dan pejabat penting Indonesia, termasuk Abdul Kadir Karding, Menteri Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, serta Presiden DPP Konfederasi SARBUMUSI Indonesia, H. Irham Ali Syaifudin.
Dalam sambutannya, Abdul Kadir Karding berharap SARBUMUSI Malaysia mampu memberikan manfaat nyata bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan menjalin kolaborasi yang baik dengan pemerintah.
Sebagai alumni Pesantren Tebuireng dan Ketua PC GP Ansor Malaysia, Nur Alamin menegaskan komitmennya untuk membantu PMI. “Sarbumusi hadir untuk menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah. Kami berusaha sekuat tenaga memberikan manfaat kepada PMI. Sesuai dengan sabda Rasulullah, Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” katanya.
Ia menambahkan, “Semangat hadis ini akan menjadi bekal kami dalam menjalankan pengabdian di Sarbumusi Malaysia. Semoga ridho Allah SWT menyertai kita semua, terutama para pejuang PMI.”
Nur Alamin, yang merupakan putra asli Mojopetung, Dukun, Gresik, berharap program ini dapat menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan warga Gresik di Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan.
Penulis : M Syafik
Editor : Tiko