Peringatan Hari Kartini identik dengan pakaian adat serta dandanan cantik, namun apa jadinya bila peringatan Hari Kartini ini disinergikan dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, tambah menarik pastinya.
Keadaan ini terjadi di SMA Negeri I Kebomas Gresik. Siswa-siswi yang sejak dari rumah telah berdandan cantik dengan pakaian adat, berkebaya dan bersepatu hak tinggi. Ternyata setelah tiba disekolah dikomplek Perumahan Alam Bukit Raya Gresik ini malah mencari dan mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya.
Pencarian sampah oleh para siswi yang berdandan cantik ini ternyata berawal dari Pemilihan Puteri lingkungan, yang menurut panitia tak hanya dinilai dari kecantikan. Tapi dari seberapa banyak para kandidat puteri lingkungan ini dalam mengumpulkan sampah. Karena terbatasnya sampah yang ada dipelataran sekolah, mereka sampai masuk keruangan guru. Tak pelak, beberapa kardus yang mestinya masih dipakai dimasukkan ke karung plastik yang sudah disiapkan. Bahkan semua yang ada dimeja ruang guru yaitu gelas plastik yang masih ada airnya serta koran yang mungkin edisinya masih baru diembat juga. Mereka tampak antusias, untuk menjadi puteri lingkungan versi SMA Negeri Kebomas.
Setelah mendapat sampah para calon kandidat puteri lingkungan ini juga harus memilah dan menimbang sampah-sampah yang didapat dengan disaksikan oleh panitia Pemilihan. Kemudian sampah sampah itu disetorkan ke Bank Sampah yang memang telah dihadirkan oleh pihak Panitia. Tak sampai disitu, mereka juga memamerkan atraksi berjalan lenggak-lenggok di cat walk. Disinilah baru tampak kesan lomba pemilihan Puteri Lingkungan yang dihelat SMAN Kebomas dalam rangka Hari Kartini dan Hari Bumi.
Menurut Kepala SMA Negeri I Kebomas Fattah Yasin, kegiatan ini murni atas inisiatif anak-anak. Agenda Kami tentang peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi ini sebatas berpakaian adat dan penanaman pohon serta pelepasan burung ke alam bebas. Untuk itu kami mengundang Kepala Badan Lingkungan Hidup Gresik, Tugas Husni Syarwanto dan Kepala Dinas Pendidikan Wandah Metini. Ternyata para anggota green team dan Komunitas Pecinta Alam Osis SMAN I Kebomas, Green Land Java menambah satu agenda lagi yaitu pemilihan Puteri Lingkungan.”jadilah seperti ini” katanya polos.
Mendengar Pernyataan Kepala Sekolahnya, Mustofa siswa kelas 11 IPA1 selaku ketua Green Team SMA Negeri Kebomas sambil senyum-senyum mengakui,”ini surprise untuk teman-teman dan Guru” katanya. Hal ini senada juga dengan yang kami lakukan selama ini. Kami dari Green Team SMAN Kebomas selalu menyempatkan diri untuk mengumpulkan sampah dan memilah sampah basah dan kering. Kemudian sampah-sampah itu kami setorkan ke Bank Sampah Meduran Bersatu (BSMB) yang ada di desa Meduran, Manyar.
Pernyataan Mustofa ini didukung oleh Marketing BSMB, Fitri. Katanya, SMA Kebomas adalah salah satu sekolah yang aktif menyetorkan sampah ke BSMB. Dari sampah yang disetor tersebut, kami mencatat kerekening Bank Sampah penyetor dalam bentuk nominal sesuai volume dan harga sampah yang disetor. Ada beberapa harga yang berlaku di Kami, yaitu gelas dan botol plastik bekas air minum, plastik campur, kertas, karton, kaca dan lain sebagainya. Bank sampah BSMB binaan PT Petrokimia Gresik yang berdiri sejak Desember Tahun lalu itu mengaku optimis tentang kegiatannya tersebut. Selain mendapat keuntungan juga turut membantu menjaga lingkungan agar tetap bersih. (sdm)
Powered by Telkomsel BlackBerry®