kabargresik.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) mendukung transformasi pendidikan di era Society 5.0 melalui serangkaian program yang dilaksanakan di 36 sekolah di 9 desa penerima manfaat di Kecamatan Manyar, Gresik.
“Kami berharap melalui program ini dapat meningkatkan keterampilan teknologi para pendidik dan peserta didik di era Society 5.0 sehingga dapat melahirkan inovasi dan pengembangan teknologi,” kata Manager Environmental & Sustainable Development PTFI, Emily Muteb, di Gresik, Rabu (21/8/2024).
Emily menjelaskan bahwa rangkaian program tersebut meliputi Seminar Pendidikan Guru, Outbound Peserta Didik, Pelatihan Pemanfaatan Teknologi, dan Lomba Media Pembelajaran yang berlangsung pada Juli hingga Agustus 2024. Seminar Pendidikan Guru dengan tema “Strategi Transformasi Mindset dan Karakter Pendidik dalam Menghadapi Era Society 5.0 Menuju Terwujudnya Generasi Indonesia Emas 2045” menghadirkan Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Moh. Ali Aziz.
Seminar yang berlangsung pada 23 Juli ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pendidik agar menjadi teladan sekaligus inspirator bagi peserta didik dalam menghadapi era digitalisasi. Seminar ini diikuti oleh 214 peserta yang terdiri dari kepala madrasah dan guru dari 36 lembaga pendidikan SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK di 9 desa di sekitar area operasional Smelter PTFI.
Untuk menanamkan kedisiplinan dalam diri peserta didik, PTFI melaksanakan Outbound Anak Sekolah pada 26-27 Juli di Prigen, Pasuruan. Program ini diikuti oleh 130 peserta berusia 10-16 tahun. Selain outbound, diadakan juga seminar oleh Psikolog Anak Muhammad Batrizira dengan judul “Penguatan Disiplin Peserta Didik melalui Program Mentari (Menarik Tampil Rapi) dan Limbah (Lihat Ambil dan Buang Sampah Ketempatnya)”.
Pelatihan Pendidikan Pemanfaatan Teknologi juga dilaksanakan pada 7-8 Agustus, meliputi seminar dan workshop pembuatan media pembelajaran interaktif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan teknologi canggih di bidang pendidikan dan meningkatkan kemampuan softskill pendidik agar lebih inovatif dan interaktif. Acara ini diikuti oleh 150 guru dari sekolah di 9 desa.
“Yang terbaru, hari ini berlangsung Kompetisi Media Pembelajaran sebagai implementasi dari workshop yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengasah kreativitas para guru dalam menerapkan media pembelajaran,” tambah Emily.
Ketua Pelaksana Rangkaian Program Pendidikan, Siti Munaroh, menyampaikan apresiasinya kepada PTFI dan berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut. “Kami berharap kerja sama terus berlanjut sehingga kita bisa meningkatkan kualitas sekolah dari SD sampai SMA. Program ini sangat dibutuhkan oleh guru untuk memperbarui kegiatan dan hal-hal baru dalam kegiatan pembelajaran,” kata Siti.
Sebagai bagian dari dukungan pendidikan, PTFI melalui Pusat Transformasi Bersama (PTB) juga memberikan bantuan berupa smart TV dan printer kepada 36 lembaga pendidikan di 9 desa. PTB adalah lembaga yang lahir dari kerja sama PTFI dengan Yayasan Takmir Masjid Manyar (Yatamam) dan PT Raya Manyar Persada (RMP).
PTB memiliki fungsi utama mengelola sampah daur ulang sementara dari proyek pembangunan smelter. Fasilitas ini mengupayakan pemulihan material melalui konsep daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah anorganik yang dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah hasil daur ulang dijual dan pemasukannya digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan di bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan, dan lingkungan, untuk masyarakat Gresik, khususnya yang tinggal di kawasan sekitar lokasi smelter berada.
Seluruh rangkaian kegiatan pendidikan ini dibiayai dari hasil pengolahan sampah daur ulang.