Kabargresik_ Pihak keluarga M Gathfan Habibi, 5, korban dugaan malpraktek RSIA Nyai Ageng Pinatih mulai gerah dengan pihak RSIA Pinatih yang tidak koorporatif .
“Kami sudah meminta baik-baik, tetapi pihak RSIA Pinatih maupun kedua dokter tersebut belum ada itikad baik. Makanya, kami beri waktu sampai Jumat, bila tidak kami akan melaporkan ke polisi,” ujar Dewi Murniati, kuasa hukum keluarga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihak keluarga sudah bertemu dengan pihak RSIA Nyai Ageng Pinatih, RSUD Ibnu Sina, Dinkes Gresik serta dr Yanuar Syam dan dr Diki Tampubolon membahas tunutan keluarga. Ternyata, dalam pertemuan tersebut pihak RSIA Pinatih belum juga menyerahkan data medis maupun prihal perizinan operasi rumah sakit.
“Justru mereka meminta pertemuan lanjutan pada Jumat mendatang. Bahkan, saat kami tanyakan izin rumah sakit maupun SIP dr Yanuar Syam dan dr Diki Tampubolon juga diabaikan,” kata Dewi Murniati geram.
Padahal, kondisi M Gathfan Habibi yang saat ini terbaring 52 hari di ICU RSUD Ibnu Sina, belum juga ada perkembangan. Bahkan, kondisi putra kedua pasangan Pitono-Lilik Setyawati tetap tidak bergerak.
Menyikapi kemungkinan laporan pihak keluarga, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Iwan Hari Poernomo manyatakan, anak buahnya telah melakukan penyelidikan kasus yang sebernarnya terjadi pada awal Januari 2015 ini.
“Iya, anggota kami telah melakukan penyelidikan,” tegas mantan Kanit Jatanim Satreskrim Polrestabes itu.
Menurut dia, untuk memperkuat lagi dasar hukum atas kasus ini. Pihaknya meminta keluarga pasien yang diduga menjadi korban malpraktek melapor kepada polisi. Sebab, jika keluarga korban melaporkan ini, maka dasar penyelidikan yang dialkukan polisi akan lebih kuat.
“Kami menunggu laporan keluarga korban,” tukasnya lagi. (tik)
Editor: sutikhon