Kabargresik.com – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan komisariat Bawean, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonosenia (PMII Gresik) peringati sumpah pemuda dengan melakukan aksi di pulau Bawean. Jum’at (28/10).
Mereka mengkritik tentang kebijakan Bupati Gresik yang menjadikan pulau Bawean sebagai pulau wisata, karena menurut para demonstran icon pulau wisata tidak menjadikan rakyat Bawean sejahtera. Hal ini membuat para mahasiswa melakukan aksi turun jalan untuk mengajak kepada seluruh masyarakat Bawean bersatu menolak perusakan alam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Koorlap Aksi Nasrul mengatakan, Pariwisata akan merusak kemurnian alam Bawean dengan ketidaksiapan masyarakat Bawean akan menyebabkan alam Bawean dikuasai oleh para investor asing. Pariwisata akan mempengaruhi gaya hidup pemuda kearah yang negatif.
“Pendukung pariwisata dengan pembangunan semisal hotel akan membuat penyempitan lahan, bagai nasyarakat Bawean, sehingga berdampak penggusuran lahan yang akan mengakibatkan banjir, karena hilangnya penghijauan bagi alam Bawean,” teriak Nasrul kader komisariat Stai Ha Bawean.
Ia juga mengatakan, dengan adanya wisata maka akan ada penebangan liar yang mengakibatkan longsor dan pengerukan pasir secara legal yang membuat laut dan pesisir Bawean menjadi hancur.
“Dikuasialah pariwisata oleh para investor asing dan kaum kaum elit akan mengakibatkan nasyarakat bawean termajinalkan di tanah sendiri,” katanya. (Aam/k1)