Kabargresik.com .-Pembangunan Plengesengan sepanjang jalan propinsi tepatnya di desa Iker Iker Geger di kecamatan Cerme Gresik yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jawa Timur melalui tender rekanan PT. Baita Sari diduga menyalahi bestek.
Dari pantauan wartawan kabargresik.com terdapat 3 titik yang mengalami kerusakan yakni ambrol dan ada penurunan tanah sesuai wadulan pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Iker Iker Geger Kristiono yang mempunyai wilayh kecewa.” Pengerjaan plengsengan di depan kantor desa sisi barat sepanjang 7 meter ambrol dan kami usahakan ditahan dengan gedeg sesek. Selain itu juga, depan Masjid Baitul Muklisin dusun Geger Cerme sisi barat plengsengan ambrol sepanjang 3 meter,” terangnya di kantor desa pada Jumat(2/9).
Kristiono menduga pengerjaan proyek tersebut menyalahi bestek yakni campuran adonan bahan pasangan plengsengan batu kali rendah, sehingga baru dibangun sekitar lebih kurang 4 tahun sudah ambrol.
Satu titik lagi yang menjadi perhatian serius yakni di depan pabrik kayu PT. Ncar Wood Working yang berada di pinggir jalan raya Iker Iker Geger di mana plengsengan sepanjang lebih kurang 20 meter ambrol disertai penurunan tanah di sisi timur yang tampak tertutup semak belukar.
Kepada Dinas terkait, Kristiono meminta agar segera dibenahi dan kalau dibiarkan tanpa ada kebijakan pemerintah Propinsi Jawa Timur maka kerusakan akan makin parah dan mengganggu mobilitas arus lalu lintas kendaraan. Apalagi sekarang kendaraan berat seperti damtruk, truk peti kemas, dan kendaraan berat lain melintasi jalan ini, pungkasnya.(rud)