Jika anda masuk di wilayah kecamatan Bungah, Kab Gresik. Jangan lupa menanyakan Desa kemangi, desa yang masyarakatnya sebagian besar nelayan ini, ternyata memiliki menu unik yaitu Peyek Kerang kukur. Peyek ini rasanya gurih dan bisa bertahan hingga satu minggu.
Desa Kemangi mayoritas penduduknya bermata pencaharian nelayan kerang jadi jangan heran jika di setiap rumah terdapat kulit kerang.
Ibu erna hidayati salah satu warga pembuat peyek kerang kukur menjelaskan, memang banyak jenis kerang seperti kerang hijau,dan kerang tambak, namun yang paling cocok di buat peyek yaitu kerang kukur, selain testur dagingnya kenyaldan kecil rasanya juga gurih, jika di banding kerang lainnya rasanya manis. Dulu kerang kukur ini bisa di buat botok, sate dan grinting kerang, karena kuliner tersebut tidak tahan lama, maka kami mencoba untuk di buat peyek, hasilnya cukup untuk menambah penghasilan keluarga. Proses pembuatanya hampir sama dengan kerang lainnya, disini kerang di rebus selama 15 menit, lalu di jemur sampai kering selama 6 jam, hingga dagingnya megecil, setelah itu di campur adonan dengan bumbu jangkep lalu di goreng, hasilnya bisa anda nikmati, rasa gurih kerang kukur sangat mendominasi, di padu rasa asin dan sedikit pedas sebagai ciri khas dengan pantura. Selama ini pemasaranya hanya menjangkau pasar Sidayu dan pasar Gresik serta memenuhi kebutuhan warga setempat.
Ketua TP PKK Kecamatan Bungah Ibu Sudjahjo menjelaskan kuliner Peyek Kerang kukur ini terbilang baru bila di banding kuliner lainnya seperti botok kerang, dan sate kerang, tetapi keberadaannya sangat di tunggu masyarakat. Peyek kerang kukur ini rasanya gurih dan nikmat untuk di konsumsi terlebih di padu dengan nasi pecel, wah…. bisa lupa daratan… selain rasanya gurih, kerangpun mengandung zat gizi yang menyehatkan dan dapat membuat awet muda.
Agar peyek Kerang kukur ini bisa lebih di kenal masyarakat luas, ibu-ibu PKK Kecamatan akan terus berusaha mempromosikan dengan jalan selalu mengikuti even-even pameran, baik dilaksankan di Kematan, Kabupaten bahkan di tingkat Propinsi.
Penulis: Dwi
editor: sutikhon