Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) MWCNU Dukun bersama kelompok Tani Petisari merayakan panen raya yang sukses di Desa Petisari, Gresik, dengan menggunakan sistem Sekolah Lapang Pengawasan Hama dan Penyakit Tanaman Terpadu (SLPHT).
SLPHT adalah sistem yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman dalam budidaya pertanian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan dan pengendalian hama, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Achmad Soche, petugas POPT Dinas Pertanian Gresik, mengajak seluruh kelompok tani di masing-masing ranting untuk mengembangkan SLPHT sebagai cara untuk mewujudkan pertanian yang mandiri dan berkembang. “SLPHT juga bisa digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang hama dan penyakit tanaman,” jelas Achmad.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Ketua LPPNU Dukun, Suparman, berharap sistem SLPHT dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mengawasi dan mengendalikan hama dan penyakit, sehingga panen raya kali ini dapat berjalan maksimal. “Setelah panen raya ini, kami juga akan menanam padi organik. Semoga semuanya lancar dan aman,” ujar Suparman yang juga PRNU Petisari Babaksari Dukun Gresik.
Dr. KH Ahmad Thoyyib, Rois Syuriah MWCNU Dukun, turut menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan petani Petisari. “Alhamdulillah, berkat kekompakan warga dan guyup rukun, hasil panen sangat bagus. Rizki melimpah sebagaimana Hadits Rasul SAW,” ungkap Yai Thoyyib. Di akhir sambutannya, Yai Thoyyib memberikan ijazah kepada para petani dengan membaca surat Al-Kursi tiga kali setelah sholat, dengan tujuan untuk menghindarkan dari hama tikus.
Acara ini juga dihadiri oleh pengurus LPPNU MWCNU Dukun, Pemdes Babaksari, serta tokoh masyarakat setempat.
Penulis : M Syafik
Editor : Akhmad Sutikhon