kabargresik.com – Pemerintah Kabupaten Gresik menempati urutan ke-enam untuk pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang memanfaatkan fasilitas pelaporan elektronik SP4N-LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) yang dikelola Kementerian PAN-RB RI. Masyarakat Gresik sering memanfaatkan layanan panggilan darurat Gresik AKAS 112 dalam hal kedaruratan maupun laporan layanan publik yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Gresik.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Gresik Ninik Asrukin. Selain itu, layanan darurat 112 merupakan program unggulan Nawakarsa yang masuk dalam program Gresik AKAS.
“Kami mengoptimalkan layanan pengaduan 112 dengan teknologi yang terkoneksi langsung dengan layanan lapor.go.id milik pemerintah pusat, sehingga kinerja kami selalu dipantau oleh pusat dan terukur,” jelas Ninik, Kamis (8/8/2024).
Ninik juga menjelaskan bahwa laporan warga saat ini berjumlah 1.050. Hingga saat ini, total 1007 laporan yang sudah terselesaikan dan mendapatkan solusi, ada 41 laporan yang masih proses penanganan, 1 laporan belum ditindaklanjuti dan 1 laporan lagi masih dalam proses verifikasi.
Layanan Gresik AKAS 112 merupakan layanan kejadian darurat di antaranya kriminalitas, bencana, kecelakaan, kebakaran, kesehatan dan bentuk kedaruratan lainnya, namun warga juga kerap menggunakan layanan call center ini untuk keperluan lainnya.
Seperti penuturan petugas Call center 112 Alfia Dwi Rahmah (26), bahwa banyak warga masyarakat Gresik memanfaatkan layanan darurat tersebut untuk iseng maupun kebutuhan pribadi.
“Kami sering menerima keluhan terutama remaja terkait masalah pribadinya, diantaranya ingin curhat karena putus dengan pacar, bertengkar dengan orang tua dan urusan pribadi lainnya. Dan kami sebisa mungkin untuk melayani, walaupun sebenarnya masalah itu bukan domain kita,” ujar Rahmah.
Menurut Rahmah apabila masalah pribadi yang diungkapkan di call center perlu mendapatkan pendampingan, maka pihak call center akan meneruskan ke dinas terkait.
“Tidak jarang kami harus melakukan koordinasi penanganan dengan Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab Gresik untuk tindak lanjut masalah,” terang Rahmah.
Rahmah juga menambahkan, tren panggilan 112 saat ini hampir 50 persen kalau pada malam hari banyak orang melakukan curhat terkait masalah pribadinya.
“Karena ini sebenarnya layanan darurat, tapi sebisa mungkin kami tetap layani dalam batasan tertentu dan kita coba follow-up ke instansi terkait,” tuturnya.
Bahkan, Yuniar Aliyah Rahmah (26) petugas call center 112 lainnya, menceritakan pengalaman haru dan merinding saat menerima telepon dari seorang anak kecil yang bersuara lirih ketakutan. Ia melapor terkait Kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami oleh ibunya.
“Saya awalnya menganggap ada anak iseng, dan itu sudah sering, namun setelah saya ajak dialog, ternyata anak ini ketakutan dan menjelaskan kalau ibunya sedang mengalami kekerasan yang dilakukan oleh bapaknya. Kami tanggapi dengan tenang dan langsung kami komunikasikan dengan pihak kepolisian terdekat untuk menangani masalahnya, dan alhamdulillah bisa ditangai dengan cepat,” ujar Yuniar mengenang kejadian malam itu.
Sementara itu Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kab Gresik Titik Ernawati, mengakui bahwa pihaknya sering mendapatkan limpahan aduan dari call center untuk masalah-masalah keluarga, baik kekerasan maupun masalah psikologi warga.
“Kami sering menangani masalah yang datangnya dari laporan call center 112, biasanya masalah kekerasan dalam rumah tangga maupun pendampingan psikologi keluarga,” ungkap Titik.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kab Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman akan melakukan optimalisasi Call Center Gresik AKAS dengan layanan Command Center. Layanan ini akan mengintegrasikan semua layanan kedaruratan masyarakat dalam satu sistem.
“Insyaallah akhir Agustus layanan Command Center Gresik AKAS akan beroperasi, lokasinya ada di kantor utama Pemkab Gresik. Semua layanan kedaruratan akan terkoneksi dengan baik, sehingga pelayanan publik akan cepat dan tuntas,” jelas Washil usai membuka gerak jalan Wadeng Sidayu, Minggu (11/8/2024).