Jam sudah menunjuk pukul 6.00.Hari ini Senin tgl 15 Januari 2024. Bergegas aku menyeterika baju seragam Aisyiah yang aku punya. Bersama seorang teman Majlis Kesehatan PDA kami berangkat ke TK ABA di lokasi Pondok Permata Suci tepat pukul 07.00.
Himbauan Kepala Dinas Kesehatan dan Pimpinan Daerah Aisyiah memacu tiap pimpinan dan anggota baik PDA, PCA dan PRA untuk segera action, menelpon jadwal PIN dari beberapa sekolah ABA setempat, berbagi tugas unt hadir, serta menginformasikan panduan untuk kader PIN.
Hadir di sekolah saat peserta didik sedang berbaris apel pagi. Wajah mereka tegang melihat tamu yg datang dari Puskesmas dan Aisyiah.
Apalagi aula sudah tertata beberapa meja dan kursi. Ada apa ini, beberapa anak bertanya pada gurunya dengan wajah selidik.
Saat Kepala Sekolah menyampaikan , hari ini ada tetesan vaksin polio yang akan membuat kita semua sehat, bukan suntikan, wajah mereka agak lega, meski tetap tegang.” Aku takut” , beberapa menyeringai. ” Aku gak mau, aku mau pulang” ada beberapa yang mau menangis.
60 anak dari Kelompok Bermain dan 200 anak dari TK cukup banyak untuk ditetesi hari ini.
Seorang petugas dari Puskesmas membawa semua sarana, tiga orang mahasiswa dari Universitas Kesehatan Masyarakat, dua orang dari PDA , dua orang dari PCA serta dua orang PRM dan beberapa guru yang membantu cukup mempercepat pelaksanaan PIN ini. Hanya satu setengah jam semua tuntas dilaksanakan.
Sebelumnya, setelah pengarahan sedikit tentang cara menetesi vaksin polio oleh bidan Puskesmas Sukomulyo pada anggota Majlis Kesehatan PDA yang berprofesi Tenaga Kesehatan dan mahasiswa, lalu kami membagi beberapa titik untuk memulai penetesan.
Sebagian guru dan kader Aisyiah mangabsensi, mengarahkan peserta didik serta memberi tanda tinta di jari kelingking pada peserta didik yang sudah di tetesi vaksin.
Banyak anak didik pemberani melangkah maju dengan berani serta membuka mulut untuk ditetesi. “Rasanya manis” kata Kenzo, membuat temannya tak lagi takut.
“Wah hebat, Aira, pemberani deh, ucap ibu-ibu pelaksana memberi semangat .” Dokter Azril, dokter Asma, dokter Bayu, hayuk minta tetesan permen ke tante dokter di depan ya”
Kami memanggil anak didik dengan panggilan dokter untuk memotivasi. Betul betul manjur, anak-anak didik termotivasi dengan penghargaan dan pujian.
Adakah yang rewel ? Pasti ada , satu dua anak harus dipegangi karena berontak. Dua anak hendak lari. Itu hal yang wajar, saat tahu itu hal yang.tak menyakitkan, mereka tersenyum lebar sambil mengacungkan jempolnya.
Kedatangan Kepala bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes yaitu dr Anik Lutfiyah M.Ked. Trop serta Kepala Puskemas Sukomulyo drg Inna Widya Satvika , saat supervisi ke sekolah membuat bahagia pelaksana di lapangan.
Melakukan supervisi lapangan, memberi support serta menanyakan kendala teknis yang mungkin ada serta solusinya dan bisa memberi jawaban langsung saat ada permasalahan.
Sub Pin Polio adalah program imunisasi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap polio, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio, dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah mengantisipasi adanya 3 kasus Polio yang muncul. Memberi kekebalan baru karena virus mudah berkembang. Moga ananda dan cucunda yang berusia di bawah umur 7 tahun mendapatkan hak nya untuk terlindungi. Moga sehat semua ananda, tumbuhlah dengan prima menyongsong Indonesia Emas .Aamiin…
Ditulis oleh: drg Anisah Machmudah, anggota Majlis Kesehatan PDA Gresik