Pemilik Limbah B3 Masih Misteri

- Editorial Team

Kamis, 30 Oktober 2014 - 18:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabargresik_ Identitas pemilik limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di Desa Peganden, Kecamatan Manyar, Gresik kian misterius. Hingga kini BLH kab Gresik masih belum menemukan pemilik limbah tersebut.

Sementara itu, Warga Peganden kecewa dan mengancam akan menanyakan langsung ke Kantor Bupati, Jalan Wahidin Sudirohusodo.

Kepala Desa Peganden, Mustain mengatakan, pihaknya heran dengan sikap polisi maupun Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang belum mampu mengungkap identitas pemilik limbah B3 di lahan pertanian warganya. Padahal, pemilik limbah jenis glycerin dan flyash hanya empat peeusahaan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jangan-jangan ini sengaja memainkan kami. Makanya, kami juga akan meluruk kantor bupati, bila sampai beberapa hari ke depan polisi maupun BLH tutup mata,” ujarnya kepada wartawan.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik menyebut, ada empat perusahaan yang menghasilkan jenis limbah glycerin dari ampas kelapa sawit maupun flyash dari sisa pembakaran batubara. Yaitu, PT Bina Karya Prima (BKP), PT Karunia Indah Alam Segar (KIAS), PT Batara Elok Semesta (BES) dan PT Wilmar Nabati Indonesia (WNI).

Baca Juga :  Pemkab Gresik Punya UPT Inklusi

KIAS merupakan group produsen Mie Sedaap di Jalan Raya Sukomulyo, Manyar. Satu penghasil lagi, BKP, lokasi produksinya di Kawasan Industri Gresik (KIG). Bila PT WNI berada di Jalan Dharmo Soegondo, Kebomas, maka PT BES berada di Kawasan Industri Maspion (KIM).

Kendati begitu, BLH Gresik belum menemukan identitas pembuang limbah B3 yang   dibuang sembarangan di lahan pertanian produktif Desa Peganden. Padahal, BLH Gresik juga sudah memanggil keempat perusahaan untuk diklarifikasi. Karena itu, wajar bila warga Peganden kecewa.

“Kami akan meluruk ke kantor Bupati,” kata Mustain lagi.

Sementara itu, BLH Gresik kembali mendatangi lokasi pembuangan ratusan ton glycerin dan flyash. Tim yang dipimpin Hartono itu mengambil sampel glycerin dan flyash. Sample tersebut akan dilakukan uji laboratorium kembali.

Baca Juga :  Mayat Pria Asal Bekasi Ditemukan Membusuk di Kamar Kos Gresik

“Kami sebenarnya tidak ingin melakukan spekulasi denga  menuduh pembuang limbah. Karen kami ingin memastikan. Makanya, kami mengirimkan tim untuk mengambil sampel,” tukas Tugas Husni Syarwanto.

Seperti diberitakan, pada akhir pekan lalu,puluhan warga Desa Peganden, Kecamatan Manyar, Gresik menghentikan pembuangan limbah B3 (bahan bahaya beracun) ratusan ton di lahan pertanian. Selain minta lahan dibersihkan, mendesak pihak berwajib menangkap para pelaku.

Lokasi pembuangan berada di lahan pertanian belakang PT Liku Telaga, Jalan Raya Sukomulyo, Manyar. Ada beberapa titik pembuangan limbah B3 jenis glycerin dan fly ash. Limbah glycerin dari ampas kelapa sawit dan fly ash merupakan sisa pembakaran batu bara.

Warga dipimpin Kepala Desa Peganden Mustain mentangani lokasi. Dengan geramnya warga keget dan tidak percaya, sebab proses pembuangan limbah B3 tersebut jumlah sudah mencapai ratusan ton. Dibuang di beberapa titik dengan modus tanah digalih dan limbah dibuat urukan..(sik)

Editor: sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Smelter PT Freeport Indonesia Raih 69 Juta Jam Kerja Aman, Terapkan Standar Keselamatan Kerja Tinggi
Kecelakaan Maut Alas Panceng, Satu Orang Tewas dan Dump Truck Terbalik
Penjualan Tanah di Kawasan Wisata Tanjung Ge’en Pulau Bawean Tuai Kontroversi
Bocah SD Tewas Terseret Arus Gorong-gorong Saat Bermain Hujan Di Mojosarirejo
PT Orela Klarifikasi Tuntutan Warga Terkait Angkutan Material Galian C
Kapolres Gresik Pimpin Upaya Rehabilitasi Warga Gangguan Jiwa
Petrokimia Gresik Perkuat Swasembada Gula Nasional Melalui Program Makmur
Pria Gresik Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumah Kosong Tlogopatut
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 23:58 WIB

Smelter PT Freeport Indonesia Raih 69 Juta Jam Kerja Aman, Terapkan Standar Keselamatan Kerja Tinggi

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:45 WIB

Kecelakaan Maut Alas Panceng, Satu Orang Tewas dan Dump Truck Terbalik

Kamis, 20 Februari 2025 - 14:50 WIB

Penjualan Tanah di Kawasan Wisata Tanjung Ge’en Pulau Bawean Tuai Kontroversi

Selasa, 18 Februari 2025 - 06:15 WIB

Bocah SD Tewas Terseret Arus Gorong-gorong Saat Bermain Hujan Di Mojosarirejo

Senin, 17 Februari 2025 - 21:39 WIB

PT Orela Klarifikasi Tuntutan Warga Terkait Angkutan Material Galian C

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Cium Bendera Merah Putih – IPM Warnai Pelantikan IPM SPEMUPAT

Sabtu, 22 Feb 2025 - 02:28 WIB