Ia menyebutkan proyek penataan kawasan Pantai Lumpur diperkirakan menelan dana Rp30 miliar.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gresik, Tugas Husni Syarwanto mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempercepat penyelesaian proyek penataan kawasan Pantai Lumpur.
“Sekarang proyek dalam tahap pembuatan plengsengan tempat tambat perahu nelayan, dan fasilitas pendukung yang didanai APBD Gresik,” katanya.
Ia mengatakan lambannya penyelesaian proyek tersebut karena terbenturnya masalah anggaran, sedangkan untuk menuntaskan proyek tersebut dilakukan secara bertahap.
Proyek penataan Pantai Lumpur mulai dikerjakan tahun 2006 diawali dengan mereklamasi pantai dengan menghabiskan biaya sebesar Rp2,8 miliar.
Kemudian pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2008 dialokasikan Rp10 miliar. Namun, proyek itu tidak juga tuntas.
Selanjutnya pada APBD 2009, Pemkab kembali meneruskan proyek dengan menganggarkan Rp4,8 miliar yang dikerjakan PT Jaya Teknika dan PT Karisma Multi Jaya.
Ia menambahkan, penuntasan proyek penataan Pantai Lumpur ditargetkan rampung 2007, namun ketika itu pembangunan proyek tersebut ditolak warga.
Mereka menolak lantaran khawatir areal tambat perahu nelayan akan beralih fungsi menjadi tempat wisata.
“Para nelayan itu khawatir bila berubah menjadi tempat wisata akan dijadikan sebagai tempat mesum,” kata Tugas.(ant)