Hingga saat ini cadangan pangan di kabupaten Gresik masih 19.262,72 ton untuk 2010. Ini berarti kebutuhan pangan di gresik hingga akhir tahun aman.
Untuk ketersediaan pangan, Kantor ketahanan pangan berkoordinasi dengan semua pihak. Seperti dengan Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perhubungan untuk transportasinya, “yang tidak kalah pentingnya adalah penanganan pasca panen” tambah Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dihadapan peserta sidang ketahanan pangan yang terdiri dari seluruh Camat dan kepala Dinas, Kantor, Bagian se Kabupaten Gresik. Rabu (22/12).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Gresik ini juga dihadiri perwakilan dari Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur, M. Mustajab. Dalam paparannya, Mustajab mengatakan, fungsi dewan ketahanan pangan yaitu memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan pangan.
“Banyak tugas kita misalnya mencegah beredarnya makanan yang tidak layak konsumsi. Terutama jajanan di sekolah yang dicampuri bahan tidak layak konsumsi. Juga dengan terjadinya perubahan iklim, yang juga mengubah ketersediaan pangan disuatu daerah. Misalnya yang terjadi di Bawean, saat musim angin seperti ini perlu adanya cadangan pangan yang cukup selama musim angin tersebut” ujar Mustajab.
Sementara Kepala Kantor Ketahanan Pangan Gresik, Zainal Arifin mengatakan, kekuatan produksi pangan Gresik tahun 2011 yaitu, Padi sawah dan ladang 56,692 ha, minapadi/tambak air tawar 14.629,05 ha. Produktifitas padi mencapai 352.516,01 ton dengan tingkat produktifitas mencapai 6,218 ton/ha.
Areal jagung 26.617 ha dengan produksi 97.114 ton, kedelai 3.176 ha produksi 3122 ton, kacang tanah 3.578 ha produksi 14,635 ton, kacang hijau 2.005 ha produksi 1.883.98 ton, ubi kayu 1.600 ha produksi 26.664,36 ton, ubi jalar 385 ha produksi 5.058,79 ton. (din)