Kabargresik_ Memasuki masa panen pada tahun ini tidak serta merta membuat petani dapat bernafas lega, sejumlah petani, justruh resah dengan turunya harga gabah dipasaran.
Seperti yang dirasakan petani Desa Tebuwung Kecamatan Dukun, turunya harga gabah ditingkat petani membuat mereka terancam merugi akibat tingginya biaya operasional yang sudah mereka keluarkan mulai dari penanaman hingga perawatan termasuk mahalnya harga pupuk dan obat-obatan.
Kondisi ini diperparah dengan buruknya kualitas gabah lantaran masih tingginya curah hujan sehingga kualitas gabah kurang bagus ditambah tanaman padi roboh diterjang angin.
Jika sebelumnya harga gabah berkisar Rp.4.000 ribu perkilogramnya terus mengalami penurunan pada kisaran harga Rp.3.200 perkilogramnya.
Salah satu petani di Desa Tiremmenggal Abd Azis(40 tahun) mengaku jika setiap musim panen harga gabah mnengalami penurunan harga.
“Tingginya biaya perawatan membuat kami merugi.”Katanya kepada Kabargresik.com(13/3).
Kini petani di Kecamatan Dukun hanya bisa berharap kepada pemerintah setempat untuk dapat menstabilkan harga gabah terutama saat memasuki panen, sehingga petani dapat menikmati keuntungan saat musim panen tiba.(SYAFIK)
Editor: sutikhon