Kabargresik_ Memasuki musim panen disejumlah wilayah Gresik selatan, para petani malah mengeluh dengan kondisi turunnya harga gabah. Dalam dua pekan terakhir harga gabah turun hingga Rp 500. Harga gabah hasil panen dari sawah semula dihargai Rp 3500, kini tengkulak hanya mampu membeli dengan harga Rp 2900-3000 per kilogram.
Nadhir, petani desa Jogodalu Kecamatan Benjeng mengeluhkan kondisi seperti ini. “Padahal dua minggu lalu harga gabah masih stabil, tapi mendadak anjlok seperti ini. Kami sangat kaget” kata Nadhir petani desa setempat.
Menurutnya, penyebab kondisi seperti tidak diketahui secara jelas. Padahal harga beras di pasaran relatif stabil di kisaran Rp 10.000 per kilogram.
Salah satu tengkulak di daerah tersebut yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, membanjirnya pasokan gabah karena panen raya membuat pihaknya tidak mampu membeli semua hasil panen petani. “Kita tidak cukup modal, lagian kalau harus stok banyak kuatir gabah itu rusak” ujarnya.
Kebanyakan petani di Kecamatan Benjeng dan sekitarnya menjual gabah dari sawah langsung, karena mereka hanya mengandalkan hasil panen tersebut untuk membayar ongkos pekerja.
Kondisi seperti ini hampir tiap tahun dialami oleh petani. Padahal saat ini hasil panen para petani terbilang kualitasnya bagus meskipun begitu gabah mereka dihargai dengan harga yang tidak sesuai. (Ghofar/k1)