Kabargresik.com Gubernur Jatim, Soekarwo, minta PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. untuk mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) ke arah pendidikan vokasional. Hal itu sejalan dengan program Pemprov Jatim dalam mengembangkan pendidikan vokasional untuk menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas unggul dan berdaya saing di era industri. Demikian disampaikannya saat menerima kunjungan dari Direksi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Ruang Kerja Gubernur, Grahadi Surabaya, Jum’at (17/06).
Menurut Pakde Karwo, salah satu program sosial untuk pendidikan vokasional adalah melalui pengembangan Balai Latihan Kerja Plus dan SMK Mini. Dengan begitu, akan banyak lulusan SMK yang bersertifikasi dan berkualitas. “Bila CSR dilakukan ke arah vokasional, maka lulusan-lulusan SMK ini sudah pasti akan langsung diterima kerja di industri-industri yang ada, tentunya ini akan mengurangi tingkat pengangguran”, ujarnya.
Saat ini Pemprov Jatim terus mendorong pendidikan vokasional. Diantaranya dengan membangun SMK mini yang berstandar internasional dan mampu mencetak wirausaha. Rasio sekolah SMK dibanding SMA di Jatim saat ini 70 : 30. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga menjalin kerjasama dengan beberapa negara asing seperti Jerman dalam mendorong kualitas lulusan SMK yang bersertifikat dan sesuai dengan standar Internasional.
Saat ini jatim fokus ke arah industri. Menurutnya, penduduk desa yang sebagian besar petani bila tidak punya keterampilan pasti akan urbanisasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pengangguran. “Oleh karena itu saya minta program CSR juga mengarah ke peningkatan keterampilan, salah satunya industri on farm, industri pengolahan pasca panen, sehingga mereka tetap di desa dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas”, tambahnya.
Kunjungan Direksi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama, Rizkan Chandra. Menurut Rizkan, kunjungan ini bertujuan untuk silaturahmi sekaligus mengenalkan beberapa direksi baru PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan melaporkan situasi terakhir industri semen. Menurutnya, industri semen saat ini relatif lebih baik daripada tahun lalu, ada sedikit peningkatan meskipun dibanding Tahun 2014 masih kurang. Peningkatan ini kurang lebih 3% dibanding tahun lalu. Kebutuhan semen Indonesia tahun ini sekitar 65 juta ton, dan sekitar 26 juta ton dihasilkan dari Semen Indonesia.
Menyikapi permintaan Gubernur agar CSR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. diarahkan ke arah pendidikan vokasional, ia sangat menyambut baik dan akan mengembangkan ke arah sana. Menurutnya, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. sendiri sudah melakukan pendidikan ke arah vokasional, yakni dengan mendirikan Akademi Komunitas Semen Indonesia (AKSI). Akademi Komunitas ini didirikan Semen Gresik Foundation dan memiliki tiga Program Studi, yakni Pendidikan Vokasi Diploma Dua (D2) Teknik Perawatan Mesin dan Peralatan Industri, Teknik Operasi Mesin dan Peralatan Industri dan Otomasi Perkantoran.
Turut hadir dari Semen Indonesia dalam kunjungan ini adalah Direktur SDM dan Hukum, Ahyanizzaman, Direktur Enjiniring dan Proyek, Gatot Kustyadji, Direktur Produksi dan Litbang, Johan Samudra, Direktur Komersial, Aunur Rosyidi, Direktur Keuangan, Darmawan Junaidi, serta Direktur PUSB, Budi Siswoyo. (Tik)