Kabargresik.com- Gelombang keluhan pelanggan PDAM akan layanan catat meter oleh petugas catat meter PDAM Gresik akhir-akhir ini membuat pihak perusahaan air bersih tersebut bergegas melakukan perbaikan.
Seperti pantauan kabargresik.com di kantor pusat PDAM tersebut dimana ada salah satu pelanggan warga Tanjung Harapan GKB, yang namanya tidak mau dimuat menerangkan selama 8 bulan ini petugas pencatat meter tidak pernah nongol mencatat meter airnya. ” Saya hanya bayar Rp 18 ribu tiap bulan selama ini. Tiba -tiba ada tagihan PDAM turun sebesar Rp. 2,3 juta, saya jadi shock dibuatnya. Karena ini bukan kesalahan saya maka saya meminta keringanan pembayaran ini,” sebutnya.
Dirinya, merasa dirugikan secara finansial karena harus ijin cuti kerja di pabrikn,imbuh dia.
Ada juga pelanggan yang dirugikan karena besar tagihan tidak sesuai dengan jumlah pemakaian air di meterannya sambil menunjukkan catatan meteran dan sampai difoto segala meterannya sambil menunggu giliran antrian di meja pelayanan.
Menanggapi atas banyaknya keluhan para pelanggan tersebut, pihak PDAM Giri Tirta Gresik lakukan upaya perbaikan dan terapkan aplikasi android mengunakan gps serta google map,” terang Direktur Teknik PDAM Gresik Harisun Awali mewakili Dirut PDAM Muhammad di ruang kerjanya pada Jumat (7/10/2016).
Pihaknya juga mengakui adanya wan prestasi dari beberapa oknum petugas pencatat meter. ” Terkait petugas pencatat meter yang tidak disiplin dan nakal tidak turun di rumah-rumah pelanggan, kami segera lakukan evaluasi menyeluruh. Kami beri pembinaan lebih lanjut dan peringatan bahkan karena kesalahannya parah bisa dipindah atau dipecat,” tegas Harisun.
Baca Juga: 3 Bulan PDAM Mampet Warga Beli Air Jerigen | kabargresik.com
Sebanyak 46 petugas catat meter PDAM harus melayani 85 ribu pelanggan sekabupaten Gresik, lanjutnya, jadi 1 orang petugas melayani lebih kurang 2000 pelanggan.
Menegaskan keterangan Dirtek, Kabag pelayanan PDAM Gresik, Risa mengatakan pihak PDAM melakukan pembenahan segi pelayanan terutama pencatat meter.
Dari sebelumnya memakai manual sekarang menggunakan operasi android.” Pemakaian sistem android di mulai bulan Agustus 2016 untuk wilayah Gresik kota lalu Wilayah Suci bulan September selanjutnya Oktober wilayah Kantor Cabang Driyorejo dan kantor cabang Cerme,” jelasnya.
Yang sekarang menjadi polemik sebenarnya ialah akumulasi jumlah pemakaian air yang bertambah banyak setelah mengunakan sistem android ini. Jadi hasilnya valid dimana petugas bisa memotret persil sekaligus meterannya, data langsung terrecord di kantor cabang maupun kantor pusat. Bahkan posisi petugas pencatat meter terdeteksi melalui aplikasi google map dan GPS,” jelas Rina.
Pihaknya, melakukan kemudahan pembayaran tagihan kepada para pelanggan tersebut, sehingga tidak memberatkan pelanggan.
Besarnya tagihan dihitung berdasarkan konsumsi progresif yakni, golongan I sebesar Rp. 1225 per kubik, golongan 2 Rp. 3000/kubik, gol.3 Rp. 3500/kubik dan gol. 4 Rp. 3750/kubik di kali dengan banyaknya pemakaian pelanggan, tambah Kabag Pelayanan PDAM.
Pelanggan diberi keleluasaan dengan angsuran selama 10 bulan, selain itu juga Dirut telah memberikan kebijakan lain dimana pembayaran dispensasi dikenakan berdasar konsumsi progresik golongan 1 dan 2 sehingga lebih ringan,”paparnya.(rud/k1)