Kabargresik_ Setelah terkuaknya dugaan kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur yang belakangan sering ditayangkan di berbagai media massa, yang melibatkan sebuah lembaga pendidikan Jakarta International School (JIS), ternyata juga menjadi sorotan bagi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak (P2T–P2A) Kabupaten Gresik.
Sekeretaris P2T–P2A Kabupaten Gresik, Ir. Soerati Mardhiyaningsih, M.Si juga mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam untuk korban aksi kejahatan seksual yang tidak manusiawi tersebut, “Kami juga turut prihatin dan sangat menyayangkan kenapa hal tersebut terjadi di sebuah lingkungan pendidikan yang begitu bonafit,” Katanya pada Jum’at (25/4/2014) Sore.
Perempuan yang kerap disapa Ningsih ini juga terheran-heran dengan insiden yang diduga sempat mengendap lama itu bisa terjadi di lembaga tersebut, “Setahu saya sekolah-sekolah sekelas itu justru malah pengawasan gurunya sangat eksta ketat dibandingkan sekolah lainnya lho,” Katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, yang bisa diambil pelajaran bagi daerah lain seperti Kabupaten Gresik, Ningsih mengatakan perlu ada upaya bersama untuk mengantisipasi kejadian seperti yang menerpa di JIS belakangan ini, “Kita telah mendorong agar Program Sekolah Ramah Anak dapat berjalan secara Optimal pada seluruh Lembaga Pendidikan Formal, Non-formal, Swasta maupun Negeri di Kabupaten Gresik,” Ungkapnya.
Untuk diketahui, data Kekerasan seksual di bawah umur yang mendapatkan penanganan dari P2T–P2A Kabupaten Gresik kian mengalami penurunan yang signifikan lantaran berbagai program terobosan yang dilakukan P2T–P2A Kabupaten Gresik. Sedangkan untuk rincian data kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak di bawah umur yang telah melaporkan dan tertangani P2T–P2A dengan rincian sebagai berikut; Tahun 2010 – 9 kasus, 2011 – 10 kasus, 2012 – 7 kasus, dan pada akhir tahun 2013 – 4 kasus. (Chidir).
Editor: sutikhon