Karena gelombang di perairan Laut Jawa tinggi, Kunker Rombongan Bupati Gresik ke Pulau Bawean dibatalkan. Pembatalan itu disampaikan oleh Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto melalui Kabag Humas Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya pada Jum’at dini hari, (22/6).
Rencananya, Bupati beserta rombongan Pejabat Pemerintah Kabupaten Gresik serta Muspida Gresik yang berjumlah 160 orang bertolak menuju Pulau Bawean pada Jum’at pagi hari ini . Namun, karena tidak adanya izin pelayaran dari pihak Adpel Gresik untuk kapal ekspres Bahari berlayar karena gelombang tinggi, maka keberangkatan rombongan Bupati ke Bawean dibatalkan.
Sejak awal memang telah diperkirakan akan keadaan cuaca Ekstrim ini. Terutama beberapa hari terakhir gelombang dilaut Jawa sangat tinggi. Hal demikian tidak memungkinkan untuk dilayari oleh kapal sejenis Expres Bahari maupun kapal jenis roro lainnya.
Dengan keadaan ini, Pihak Pemerintah Kabupaten Gresik telah berupaya untuk mencari Kapal Pengganti yang memungkinkan untuk menembus gelombang tinggi. Menurut Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim, M.Si pihaknya telah mencari beberapa kapal altrernatif.”Sampai tadi pagi kami masih tetap berupaya dengan menghubungi beberapa kapal yaitu, Kirana I, Kirana II, Teluk Penyu maupun Selat Makasar, Tapi semuanya tidak bisa”ujar Wabup.
Sementara dalam keterangannya Kabag Humas mengatakan, sesuai laporan staf protokol yang telah mendahului disana. Persiapannya sudah paripurna. Dari rencana 2 kecamatan yaitu Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura yang akan dikunjungi persiapnnya sudah 100%. Bahkan banyak masyarakat yang telah menunggu baik itu masyarakat Bawean yang ada disana maupun masyarakat Bawean yang merantau. Ke Jawa sudah mendahului pulang ke Bawean.
Beberapa agenda yang urung dilaksanakan terkait pembatalan kunker ini yaitu, Acara Sambungrasa di Desa Dekatagung Kecamatan Sangkapura, Pembinaan aparatur Pemerintah, serta beberapa acara lain terkait dengan peresmian beberapa proyek pembangunan. (sdm)
Cendana Media Solusi.