Kabargresik.com – Banyaknya kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di laut menjadi perhatian tersendiri oleh kementrian Ketenagakerjaan RI dalam acara sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang di pusatkan di Balai nelayan dusun Sidorejo-Campurejo kecamatan Panceng. Senin (28/11/2016)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam acara tersebut di hadiri langsung oleh Dirjen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menaker RI Hermanto hidayat, Komisi 3 DPR RI dapil Gresik-Lamongan Jazilul fawaid, Wabup Gresik Moh. Qosim, Mulyanto Disnaker Gresik serta 500 nelayan yang tergabung dalam HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kab. Gresik.
Hermanto memaparkan edukasi kepada nelayan yang kurang sadar akan keselamatan kerja, ‘’banyak nelayan di daerah-daerah yang dikategorikan pekerja non formal belum sadar terkait pentingnya keselamatan kerja’’ tuturnya.
Selain sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja kepada 500 Nelayan Gresik, kemenaker juga memberikan bantuan pelampung, sepatu dan alat keselamatan kerja di laut.
Dari data HNSI Gresik kecelakaan terhadap nelayan tahun 2016 berjumlah 37 orang, rata-rata para nelayan memaksakan diri untuk melaut di waktu gelombang tinggi serta nelayan selalu meremehkan terkait keselamatan kerja sehingga tidak membawa alat-alat keselamatan.
Pentingnya keselamatan kerja di laut terkadang belum menjadi prioritas serius bagi nelayan, Hermanto berharap nelayan bisa memperhatikan keselamatan kerja. ‘’pekerjaan nelayan resikonya tinggi, mari kita mulai sadar akan keselamatan kerja’’ tutur Dirjen K3 Kemenaker tersebut.
Sami’un Ketua HNSI Gresik menyembut baik sosialisasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan bantuan alat keselamatan oleh Kemenaker, ia berharap nelayan bisa sadar akan resiko bahaya pekerjaan yang sangat tinggi ‘’terkadang nelayan selalu meremehkan terkait keselematan kerja di laut, semoga dalam sosialisasi ini bisa mengubah pola pikir bahwa nelayan juga butuh alat untuk keselamatan dalam pekerjaannya’’ tutup pria Asal Pangkah wetan tersebut. (Akmal/k1)